JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, mendukung permintaan Bawaslu DKI Jakarta agar KPU DKI membenahi persoalan pemilih ganda pada daftar pemilih tetap (DPT). Permintaan pembenahan setelah Bawaslu DKI Jakarta menemukan 23.000 data pemilih ganda dalam DPT putaran pertama.
"Kami terus terang merasa concern (peduli) dengan pemilih di putaran pertama dan kami minta jangan sampai terulang di putaran kedua," kata Anies di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (22/3/2017).
Anies mendorong agar KPU DKI serius dan bisa membereskan persoalan data pemilih ganda pada DPT. Anies menambahkan, beberapa pimpinan DPRD DKI Jakarta juga bicara di beberapa tempat untuk membahas persoalan DPT putaran kedua.
Namun Anies tak membeberkan siapa saja pimpinan DPRD DKI Jakarta tersebut.
"Saya berharap persoalan bisa dibereskan," kata Anies.
Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti mengatakan, pihaknya menemukan sekitar 23.000 pemilih ganda pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Hal itu ditemukan setelah Bawaslu DKI Jakarta menganalisa DPT putaran pertama.
Mimah menyebutkan, data pemilih ganda di Jakarta Timur sekitar 8.000, paling banyak di antara wilayah lainnya. Jumlah 23.000 pemilih ganda itu tersebar di lima wilayah.
Baca: Bawaslu Temukan 23.000 Data Pemilih Ganda pada Pilkada DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.