Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Pertanyakan Cara Pengawasan KJP Plus ala Anies-Sandi

Kompas.com - 30/03/2017, 14:40 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mempertanyakan bagaimana pengawasan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang diusung pasangan cagub-cawagub DKI, Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Pasalnya, Anies-Sandi memperbolehkan KJP Plus ditarik tunai.

Menurut Djarot, bantuan KJP harus digunakan untuk menunjang kebutuhan siswa sekolah dan tidak boleh disalahgunakan. Karena itu, Djarot menilai dana KJP sebaiknya tidak dapat ditarik tunai.

"Makanya tidak boleh ditarik tunai, sehingga kita tahu dipakai apa aja," kata Djarot, disela kampanye di Lubang Buaya, Makasar, Jakarta Timur, Kamis (30/3/2017).

(baca: Ahok: KJP Plus Merusak Mental Anak)

Mantan Wali Kota Blitar itu menuturkan, pengawasan penggunaan KJP akan lebih mudah jika tidak dapat ditarik tunai. Penggunaannya, kata Djarot, dapat dikerjasamakan dengan toko penjual seragam sekolah, sepatu, atau kebutuhan pokok seperti beras, telur dan daging.

"Kalau tunai itu tidak diketahui bagaimana. Tidak mungkin kita memonitor setiap anak karena yang dapat KJP di Jakarta itu ada 530.000," ujar Djarot.

Djarot mengatakan, KJP hanya diberikan pada anak-anak yang bersekolah. Menurut dia, kebijakan itu diberlakukan untuk mendorong anak-anak lain mau bersekolah dan mendapatkan KJP.

"Kalau mereka maunya kursus misalnya, kami punya balai pelatihan, dia bisa masuk, bahkan lebih terjamin karena bekerja sama dengan industri sekitar," ujar Djarot.

(baca: Anies Nilai Pendataan KJP Ahok-Djarot Bermasalah)

Djarot menilai, kebijakan penggunaan KJP yang berlaku saat ini adalah kebijakan yang mendidik.

"Jadi program ini untuk mendidik. Kami tidak bisa berikan angin surga, dan kemudian dalam tanda kutip memberikan gula-gula pemanis ke warga, yang nanti program ini (justru) tidak bisa dilaksanakan atau tidak ada keberlanjutan," ujar Djarot.

Kompas TV Memasuki putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, pasangan calon nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, kembali mendapatkan kekuatan baru,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com