Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Aksi 313 Dengarkan Khotbah Jumat di Bawah Guyuran Hujan

Kompas.com - 31/03/2017, 13:40 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa aksi demonstrasi pada Jumat (31/3/2017) atau aksi 313 mendengarkan khotbah yang disampaikan khatib di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, di bawah hujan yang mengguyur kawasan tersebut.

Sebagian massa harus mendengarkan khotbah dari luar masjid karena kondisi masjid yang penuh. Pantauan Kompas.com, massa yang berada di luar masjid duduk di pinggir kali.

(Baca juga: Perwakilan Massa Aksi 313 Akan Diterima Pihak Istana)

Ada pula yang duduk beralaskan tikar di sekitar halaman masjid. Di antara mereka, ada yang menggunakan ponco dan payung.

Namun, ada pula massa yang tidak melindungi diri mereka dari guyuran hujan. Siang ini, hujan mengguyur kawasan Istiqlal dengan intensitas ringan hingga sedang.

Akibatnya, tubuh dan pakaian sebagian pengunjuk rasa tampak basah. Meski begitu, mereka tampak tetap mendengarkan khotbah yang disampaikan.

Salah satu poin khotbah yang disampaikan yakni komitmen untuk menjalankan aksi dengan damai.

Selain itu, khatib menjelaskan soal Islam di Indonesia yang moderat dan tidak bersumbu pendek. "Tidak ekstrem kiri, tidak ekstrem kanan," ujar khatib shalat Jumat tersebut.

(Baca juga: Ada Aksi 313, Sumarsono Imbau Warga Tak Khawatir)

Seusai melaksanakan ibadah shalat Jumat, massa akan berjalan menuju Istana Kepresidenan melewati Jalan Medan Merdeka Timur, berlanjut Jalan Merdeka Selatan atau Balai Kota, kemudian ke Jalan Medan Merdeka Barat.

Aksi 313 bertujuan meminta Presiden Joko Widodo memberhentikan Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, karena statusnya sebagai terdakwa dugaan kasus penodaan agama.

Kompas TV Kawasan Medan Merdeka Barat akan menjadi salah satu jalur yang dilewati peserta akasi 313.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com