Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciliwung Merdeka Tegaskan Jauh dari Kepentingan Politik

Kompas.com - 03/04/2017, 18:59 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua Komunitas Ciliwung Merdeka, Sandyawan Sumardi, mengeluhkan berbagai tudingan yang diarahkan kepada pihaknya dalam upaya memerjuangkan hak-hak warga bantaran Kali Ciliwung yang tergusur dari Kampung Pulo dan Bukit Duri.

Menurut Sandyawan, tudingan yang paling sering diarahkan Ciliwung Merdeka adalah menghubung-hubungkannya dengan Pilkada DKI Jakarta 2017. Padahal, Sandyawan mengaku tidak pernah sama sekali terlibat untuk memenangkan salah satu calon.

"Saya justru muak dengan pilkada," kata Sandyawan, saat ditemui di Sekretariat Ciliwung Merdeka, di Jalan Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (3/4/2017).

Karena muak dengan pilkada, Sandyawan mengaku tak akan menggunakan hak pilihnya atau golput pada Pilkada DKI 2017. Namun, dia menyatakan tidak menyarankan rekan-rekannya maupun warga yang tergusur dari Bukit Duri dan Kampung Pulo untuk melakukan hal yang sama.

"Ini semata-mata untuk kebebasan hati saya di dalam berjuang. Supaya tidak dituduh macam-macam," kata Sandyawan.

Dia menceritakan kondisi yang dialami Ciliwung Merdeka setelah kemenangan gugatan class action yang diajukan warga Bukit Duri di PTUN beberapa waktu lalu. Saat itu, Sandyawan menyebut Komunitas Ciliwung mendapat tudingan negatif dari pihak salah satu pasangan calon yang berkompetisi pada Pilkada DKI.

Tudingan itu kemudian dimanfaatkan oleh pasangan calon lainnya.

"Padahal tidak ada hubungannya sama sekali," ujar Sandyawan.

(baca: Ciliwung Merdeka Sebut Mayoritas Warga Korban Gusuran di Bukit Duri Belum Dapat Rusun)

Menurut Sandyawan, Ciliwung Merdeka tak terlalu berharap banyak pada pasangan calon manapun pada Pilkada DKI 2017. Sebab dari pengalaman masa lalu, Sandyawan menyebut Ciliwung Merdeka akan terlupakan dan ditinggal begitu saja jika perhelatan Pilkada telah usai.

"Selesai pilkada janji-janji kabur semua, jadi harus belajar dari pengalaman. Masa jatuh di lubang yang sama," kata dia.

Sandyawan kemudian menceritakan pengalaman yang dialaminya saat Pilkada DKI 2012. Seperti saat ini, dia menyebut saat itu ada pihak salah satu pasangan calon yang berjanji tidak akan menggusur permukiman warga bantaran Ciliwung.

Dia menyebut janji tersebut bahkan masih dilontarkan saat pasangan tersebut menang dan dilantik. Saat itu, Sandyawan menyebut pihaknya sudah sempat mempresentasikan rancangan ideal untuk penataan permukiman warga bantaran Bukit Duri.

"16 Oktober 2012 sehari setelah diinaugurasi, Gubernur Jokowi menjanjikan Bukit Duri tidak akan direlokasi. Tapi direvitalisai. Artinya digeser bukan digusur."

"Waktu itu Pak Jokowi menyetujui dengan mengajak serta Dinas Tata Air dan Dinas Perumahan. Yang terpenting (rancangannya) disetujui warga, biayanya harus murah, dan tidak melanggar aturan. Dan itu semua bisa kami penuhi," ujar Sandyawan.

(baca: Nasib Usulan Kampung Susun ala Ciliwung Merdeka di Bukit Duri)

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, status bendung Katulampa yang sempat siaga II sudah turun. Begitu pula yang terjadi di pintu air Manggarai. Akibat status siaga II Bendung Katulampa, wilayah yang termasuk daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung terendam banjir. Atas hal ini, Ahok langsung menggelar rapat bersama Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendarwan. Dia menegaskan Pemprov DKI Jakarta tetap akan melakukan normalisasi sungai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com