Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Minta Ahok-Djarot Klarifikasi soal Isu KJP dan KJS Dihapus

Kompas.com - 05/04/2017, 19:13 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai pasangan calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, ikut bertanggung jawab mengklarifikasi isu bahwa KJP, KJS, dan program lain akan dihapus bila gubernurnya berganti.

Anies mengaku sering mendengar isu itu saat tatap muka dengan warga hingga setiap kali dia dan pasangannya, Sandiaga Uno, harus menjelaskan bahwa hal tersebut tidak benar.

"Sebenarnya, petahana punya tanggung jawab untuk mengklarifikasi bahwa program ini bukan program pribadi, tapi ini program pemerintah daerah yang disepakati antara eksekutif dan legislatif," kata Anies usai kampanye di permukiman padat kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (5/4/2017).

Meski begitu, menurut Anies, saat ini warga sudah tidak lagi termakan dengan isu itu. Hal tersebut dinilai tidak lepas dari upaya dia dan Sandi berikut timnya yang gencar menjelaskan kepada warga bahwa isu itu sama sekali tidak benar.

"Kami merasa, kampanye tentang ini alhamdulillah (ampuh) karena kami terus terang sampaikan, jangan sampai kampanye nakut-nakutin yang enggak benar. Karena ketika memberi ancaman kepada warga, reaksinya nanti ancaman balik," tutur Anies.

Baca: Lihat Spanduk Anies-Sandi, Ahok Beberkan Perbedaan KJP dan KJP Plus

Menjelang hari pemungutan suara Pilkada putaran kedua pada 19 April 2017, Anies akan tetap aktif mengabarkan informasi itu kepada publik.

Dia berharap, tidak ada lagi warga yang memilih salah satu pasangan calon karena khawatir ada program yang dihapus.

Kompas TV Perang urat syaraf di putaran kedua pilkada Jakarta semakin terasa. Kubu Anies-Sandi kembali mempersoalkan kegiatan Pemprov DKI yang dinilai menguntungkan pasangan petahana. Kali ini yang dipersoalkan adalah pembagian Kartu Jakarta Pintar pada akhir pekan lalu. Ahok pun tegas membantah adanya unsur politis. Ditemui di Balai Kota, Hari ini (2/3) Ahok justru balik bertanya mengapa tim Anies-Sandi tidak mempersoalkan adanya penundaan pemberian 190 ribu KJP pada bulan Desember tahun lalu, yang dirasa Ahok merugikan dirinya. Pembagian KJP yang diwarnai antrean panjang pada akhir pekan lalu dipersoalkan wakil ketua timses Anies-Sandi M Taufik yang dinilainya menguntungkan pasangan Ahok-Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com