Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Luka Tusuk akibat Rasa Cemburu

Kompas.com - 07/04/2017, 19:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Perasaan cemburu mendorong W (43) menusuk istrinya bertubi- tubi dengan sebilah pisau. Istri W berinisial SR (35) meninggal di tempat kejadian dengan 16 luka tusukan di sekujur tubuhnya.

Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Utara Komisaris Besar Dwiyono menjelaskan, luka tusukan itu antara lain dua tusukan di perut, satu di dada, satu di leher, dan delapan tusukan di punggung. Tusukan paling mematikan di leher karena memutus urat nadi.

Pembunuhan terjadi di kamar kos yang ditinggali W dan SR di Pademangan Timur, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.

"Tersangka dijerat Pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dengan ancaman hukuman 15 tahun ke atas," tutur Dwiyono dalam jumpa pers, Kamis (6/4).

Kepala Polsek Pademangan Komisaris Cahyo menambahkan, W adalah kuli serabutan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, dan pulang seminggu sekali. Ia mendengar kabar burung istrinya selingkuh sehingga saat pulang pada Senin (3/4) dia menanyakan dan mencecar istrinya.

"Menurut W, istrinya mengaku berselingkuh, tetapi tidak menyebutkan dengan siapa. Akhirnya W emosi," ujar Cahyo.

Kebetulan, di kamar mereka tergeletak sebilah pisau yang biasa dipakai SR untuk memotong sayuran dan mengiris bumbu. W kalap dan langsung mengambil pisau itu dan menghunjamkan 16 tusukan ke tubuh istrinya sekitar pukul 23.00 pada Senin.

Setelah perempuan yang bekerja sebagai buruh cuci itu tidak bergerak, W menutup tubuh istrinya dengan kain dan menutup kepalanya dengan bantal. W keluar dan mengunci kamar kos.

Terungkapnya W sebagai pelaku berawal dari laporan S, kakak korban. S tak bisa menghubungi SR sehingga mendatangi kamar kosnya, Rabu (5/4) pukul 22.00. S mendapati pintu kos terkunci, tetapi dari dalam kamar tercium bau busuk. S bersama saksi lain membuka paksa pintu hingga menemukan jenazah SR.

W mengaku selama dua hari usai membunuh mencari pekerjaan ke Tangerang dan Pasar Baru. Ia kembali ke kos di Pademangan Timur berniat mengambil baju. Cahyo mengatakan, ada warga yang mengenali W saat dia mendatangi kamar kos. Polisi meringkusnya Kamis pukul 02.45 di dekat kamar kos.

W mengaku sebelumnya belum pernah menganiaya atau melakukan kekerasan terhadap istri yang dinikahinya tahun 2002 itu. Pasangan yang berasal dari Tegal, Jawa Tengah, ini memiliki seorang anak berusia 12 tahun yang dirawat neneknya di kampung halaman.

Ayah perkosa anak

Dari Tangerang dilaporkan, RF (16), warga Perumahan Balaraja, Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, selama tujuh tahun, sejak berusia 9 tahun saat duduk di bangku SD sampai SMA, menjadi korban pemerkosaan ayah kandungnya sendiri, RS (57).

Kasus ini terungkap setelah RF melaporkan perbuatan bejat ayahnya ke Polsek Balaraja.

Setelah ditangkap polisi, tersangka menyatakan menyesal telah memerkosa anak kandung dari istri keduanya itu. RS ditahan di Polsek Balaraja, sementara RF mendapat perlindungan dan pemulihan dari Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Tangerang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com