Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Minta Maaf atas Kendala Teknis dalam Debat Pilkada Terakhir

Kompas.com - 13/04/2017, 18:42 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner KPU DKI Jakarta Dahliah Umar meminta maaf atas kendala teknis yang terjadi dalam debat terakhir pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta pada Rabu (12/4/2017) malam.

Kendala teknis yang dimaksud yakni berhenti dan hilangnya pengatur waktu dalam hitungan mundur (timer) saat calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menjawab pertanyaan.

"Kami minta maaf kalau terjadi kekurangan semalam dan agaknya Pak Ahok tetap lanjut, tidak keberatan, tidak minta diulang. Kami mohon maaf kalau terjadi ketidaknyamanan," ujar Dahliah di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2017).

(Baca juga: "Timer" Berhenti dan Hilang Saat Ahok Jawab Pertanyaan Moderator Debat)

Dahliah mengatakan, kendala teknis tersebut terjadi karena ketidaksengajaan. Sebelum debat dilangsungkan, KPU DKI Jakarta telah meminta TV penyelenggara untuk memastikan semua perlengkapan on air siap.

Sebab, KPU DKI Jakarta berkaca pada kendala-kendala teknis yang juga terjadi dalam dua debat sebelumnya pada putaran pertama.

"Itu memang kami minta hati-hati supaya tidak terjadi lagi misalnya sound system yang mati atau yang lain-lain ya, tetapi kenyataannya kan ada," kata Dahliah.

Dalam segmen pertama debat Rabu malam, timer saat Ahok menjawab pertanyaan moderator Ira Koesno tiba-tiba berhenti dan hilang.

Mulanya, timer tersebut muncul dan berfungsi. Namun, saat tinggal 1 menit 29 detik, timer tersebut berhenti, kemudian hilang.

Di tengah jawabannya, Ahok mempertanyakan tidak munculnya timer tersebut. "Ini waktunya enggak jalan lho," ujar Ahok.

Sebagai moderator, Ira pun meminta Ahok melanjutkan jawabannya dan mengingatkan Ahok saat waktu untuk menjawab hampir habis.

Kendala teknis dalam debat juga terjadi pada debat kedua pada 27 Januari dan debat ketiga pada 11 Februari di putaran pertama.

(Baca juga: Kendala Teknis dan Debat Pilkada DKI 2017 )

Pada 27 Januari 2017, mikrofon yang terpasang di kepala calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono, sempat mati saat akan mengajukan pertanyaan.

Gangguan teknis pada mikrofon juga kembali terjadi dalam debat final putaran pertama 11 Februari 2017.

Saat cagub nomor pemilihan tiga Anies Baswedan hendak menjawab pertanyaan, suaranya tidak terdengar jelas oleh masyarakat yang menonton melalui TV.

Kompas TV Perwakilan warga Ibu Kota diberi kesempatan bertanya dalam debat pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com