Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Rekonsiliasi, Anies Belum Bisa Pastikan Rencana Temui Parpol Pendukung Ahok-Djarot

Kompas.com - 23/04/2017, 20:27 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih enggan menjawab apakah akan menemui petinggi partai politik pengusung calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sebagai bagian dari rekonsiliasi antar-pendukung.

Pekan lalu saat menemui Ahok di Balai Kota, Anies menyampaikan niatannya melakukan rekonsiliasi antar-pendukung untuk kembali mempersatukan warga Jakarta yang berbeda pilihan politik.

Namun, Anies tidak menyebutkan secara jelas apakah rekonsiliasi juga akan dilakukan dengan mendatangi petinggi parpol pengusung Ahok-Djarot.

Baca: Anies: Mari Warga yang Menang Mengayomi, Bawa Pesan Damai

"Nanti pelan-pelan semuanya. Saya enggak mau ada komitmen sekarang, pokoknya kami silaturahmi dengan semuannya, Insya Allah," ujar Anies saat ditemui di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (23/4/2017).

Saat pertemuan dengan Ahok, Anies menjelaskan, rekonsiliasi dilakukan guna mempersatukan kembali masyarakat yang sempat berbeda pilihan dukungan saat Pilkada DKI Jakarta berlangsung.

Soal bentuk rekonsiliasi yang dilakukan, Anies belum mau berbicara banyak. Namun, Anies berjanji rencana itu akan kembali mempersatukan warga Jakarta.

Baca: Sinyal Rekonsiliasi Pasca-Pilkada DKI Jakarta...

"Semua adalah warga Jakarta yang kemarin sudah selesai. Kami mulai babak baru," ujar Anies.

Rekonsiliasi dilakukan usai hasil quick count dari sejumlah lembaga survei mengunggulkan Anies-Sandiaga Uno dari Ahok-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta.

Kompas TV Sandiaga Uno meminta masyarakat mendukung sisa masa kerja Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com