Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Isra Miraj bagi Ahok

Kompas.com - 25/04/2017, 08:08 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peringatan Isra Miraj punya makna tersendiri bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ahok mengunggah sebuah foto di akun Instagramnya, @basukibtp yang disertai caption (keterangan foto) mengenai peringatan Isra Miraj.

"Sewaktu kecil belajar di sekolah Islam, saya diberi tahu bahwa Isra Mi'raj adalah momen Nabi Muhammad bertemu Tuhan dan menerima perintah salat," tulis Ahok dalam caption foto tersebut, Senin (24/4/2017).

"Bagi saya, ini adalah pengingat untuk selalu berkomunikasi dengan Tuhan, karena kuasa selalu ada di tangan-Nya. Selamat hari Isra' Mi'raj untuk yang memperingatinya," tulis Ahok.

Di dalam foto tersebut, Ahok terlihat berkumpul dengan ibu-ibu berjilbab kuning. Ada juga sejumlah pria. Mereka berpose dengan mengacungkan dua jari. Masih dalam caption foto tersebut, Ahok menjelaskan bahwa foto itu diambil saat dirinya menghadiri peringatan Isra Miraj tahun 2015.

Berdasarkan catatan Kompas.com tahun 2015, Ahok menghadiri peringatan Isra Miraj di Gedung Smesco, Jakarta Selatan. Acara tersebut saat itu dihadiri oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, mantan Wakil Menteri Agama Nazarudin Umar, sastrawan Abdul Hadi, pendiri Mizan Group Haidar Bagir, dan dosen Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Zainal Ali Mochtar.

Pada acara tersebut, Ahok mengaku menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai panutan dalam memimpin Jakarta. Meskipun bukan Muslim, Ahok mengaku kagum dengan sifat-sifat yang dimiliki Rasulullah seperti sidik (jujur), amanah (dapat dipercaya), tablig (menyampaikan kebenaran), dan fatanah (cerdas).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com