Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erwin Aksa, Politisi Golkar yang Berandil Menangkan Anies-Sandiaga

Kompas.com - 25/04/2017, 10:07 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Erwin Aksa menjadi bagian penting dalam keunggulan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno atas pesaing mereka cagub-cawagub petahana DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Erwin disebut punya andil yang cukup besar untuk meraup suara di kelompok pengusaha. Hal itu dibenarkan Sandiaga. Sandiaga menjelaskan, sesama rekannya di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu membantu Sandiaga dan Anies untuk mengambil simpul-simpul suara dari kalangan pengusaha.

"(Peran Erwin) lebih dari segi penggalangan basis-basis simpul-simpul. Saya menyentuhnya terbatas karena Pak Erwin aktif di Golkar, aktif di organisasi-organisasi, banyak membantu di saat-saat terakhir," ujar Sandiaga saat ditemui di Jakarta Selatan, Minggu (23/4/2017).

Tak hanya Sandiaga, saat pidato keunggulan Anies-Sandiaga, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat mengucapkan terimakasih kepada Erwin atas bantuannya saat Pilkada DKI Jakarta di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017).

Saat ditemui di Jakarta Selatan, Erwin mengaku bahwa ia diberi tugas untuk membuka basis-basis suara di kalangan pengusaha. Erwin mengatakan, para pengusaha yang pernah menjadi rekanan Sandiaga kompak membantu Sandiaga yang juga mantan Ketua Hipmi untuk untuk memenangkan pasangan tersebut.

Baca: Sandiaga: Erwin Aksa Membantu di Saat-saat Terakhir

Selain mengangkat suara Anies-Sandiaga, simpul-simpul yang dibentuk juga untuk menurunkan basis-basis suara Ahok-Djarot.

"Seluruh kawan-kawan di dunia usaha saya kira kami semua berjuang untuk bagaimana memenangkan Anies-Sandi kemarin apalagi dari keluarga besar Hipmi yang didominasi oleh pengusaha-pengusaha muda Indonesia ini bekerja di seluruh simpul-simpul mereka di Kota Jakarta," ujar Erwin saat ditemui di Jakarta Selatan, Minggu (23/4/2017).

Erwin juga berperan dalam pertemuan antara Anies dan Ahok di Balai Kota beberapa waktu yang lalu. Pertemuan itu untuk membahas rekonsiliasi antar pendukung dan penyusunan program kerja Pemprov DKI Jakarta.

Erwin mengatakan, tidak sulit untuk membujuk Ahok bertemu dengan Anies. Erwin merasa Ahok sangat terbuka. Erwin mengaku, saat meminta pertemuan dengan Ahok, ia belum melihat jadwal Anies.

Karena itu, Anies tergesa-gesa datang ke Balai Kota pada Kamis pagi. Bahkan, agar pertemuan tidak terlambat, Erwin meminjamkan helikopternya supaya Anies tiba lebih cepat di Balai Kota. Erwin mengatakan helikopter itu digunakan Anies bukan untuk gaya-gayaan.

"Kami bukan untuk gaya-gayaanlah, tidak ada. Kami pun tidak tahu dari mana asal usulnya ada yang tahu kami naik helikopter begitu. Kami tidak mendarat di tengah publik, kami tidak mendarat di lapangan yang banyak masyarakat," ujar Erwin.

Baca: Cerita Erwin Aksa soal Perjuangan Para Pengusaha Menangkan Anies-Sandi

Sebagai pengurus Golkar dengan jabatan Kabid Perdagangan dan Industri, Erwin mengaku tak pernah ditegur oleh Golkar karena mendukung Anies-Sandiaga. Pada Pilkada DKI Jakarta, Golkar memutuskan mengusung Ahok-Djarot.

Erwin menilai, Golkar merupakan partai yang cukup dewasa untuk menerima perbedaan. Bahkan, lanjut Erwin, rekannya di Golkar memberikan selamat atas keunggulan Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta.

"Enggak ada peringatan malah saya yang telepon menanyakan kegiatan selanjutnya dari Golkar ke depannya. Teman-teman Golkar juga banyak yang mengucapkan selamat, mereka senang saya bisa jadi bagian daripada tim Pemenangan Anies- Sandi. Kami di Golkar itu semua dewasa dalam berpolitik," ujar Erwin.

Kompas TV Anies: Buat Suasana Sejuk, Tenang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com