Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sylviana Berikan Potret Jakarta ke Anies Baswedan

Kompas.com - 29/04/2017, 19:16 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bekas calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni, meluncurkan buku fotonya berjudul "Potret Jakarta Bidikan Sang Amatir", Sabtu (29/4/2017).

Sylviana mengatakan karya yang dipamerkannya itu merupakan buah dari saat mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Suamiku, menghadiahkan saya kamera. Jadi, waktu nama disebutkannya dua, Mas Anies dengan Gubernur, saya tiba-tiba ngajak ke toko kamera. Saya tidak pernah cooling down, tapi move on karena kamera. Terima kasih Papa, cintaku padamu," kata Sylviana, di Museum Keramik dan Seni Rupa, Kota Tua, Jakarta, Sabtu.

Sylviana mengaku sempat kursus kepada fotografer Darwis Triadi. Dari Darwis, Sylvi mendapat banyak ilmu fotografi.

Foto hasil bidikannya itu kemudian dibukukan dan dipamerkan bersama foto fotografernya saat kampanye, sejumlah fotografer, Darwis Triadi, hingga Ani Yudhoyono.

Selain mengundang Ani Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, Anies Baswedan, dan Sandiaga Uno, Sylviana sebenarnya juga mengundang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.

Namun Ahok-Djarot tidak hadir memenuhi undangan Sylviana.

Sylviana mengatakan foto-foto itu adalah titipan untuk Anies-Sandiaga yang dinyatakan menang pada Pilkada DKI 2017 berdasarkan hasil quick count sejumlah lembaga.

Dia kemudian menyerahkan secara simbolis buku fotonya kepada Anies Baswedan.

"Alhamdulillah teman- teman merefleksikan kegiatan kami dalam foto-foto yang bagus, saya pikir ini sesuatu yang baik, saya sumbangkan ke gubernur dan wagub yang baru. Buku ini menceritakan apa yang saya temui di lapangan dan saya punya data cukup lengkap terkait hal-hal yang perlu ditindaklanjuti," ujar Sylviana.

Anies Baswedan yang menerima foto tersebut mengatakan ingin mengubah potert kesenjangan di Jakarta menjadi potret warga Ibu Kota yang lebih sejahtera.

"Yang abadi karyanya, tapi potret ketimpangan, kemiskinan kami ubah jadi potret kesejahteraannya. Yang diabadikan memorinya tapi faktanya (akan) kami ubah," ujar Anies.

(baca: Konsultan Anies-Sandi: 20 Persen Pendukung Agus-Sylvi Direbut Ahok-Djarot, tetapi...)

Kompas TV Seperti apa realisasi semangat rekonsiliasi pascapilkada dilakukan?



Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com