Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bunga Itu Kan Hanya Ucapan Terima Kasih, Kok Dibakar..."

Kompas.com - 02/05/2017, 14:19 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang datang ke Balai Kota DKI Jakarta di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, menyayangkan aksi pembakaran karangan bunga untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat.

Salah satu warga, Yohana (62), menyebut karangan bunga yang dikirim warga untuk Ahok dan Djarot adalah bentuk ucapan terima kasih.

"Kalau menurut saya tidak seharusnya (dibakar). Bunga itu kan hanya ucapan terima kasih, kok bunganya dibakar," ujar Yohana kepada Kompas.com di Balai Kota, Selasa (2/5/2017).

Yohana sengaja datang dari rumahnya di Bintaro ke Balai Kota hanya untuk melihat karangan bunga-karangan bunga yang disebutnya fenomenal itu.

Baca: Ada 10 Karangan Bunga yang Dibakar oleh Buruh di Depan Balai Kota

Namun, saat ada sejumlah karangan bunga yang dibakar, dia pun kecewa.

"Enggak bagus lah dibakar-bakar," kata dia.

Warga lainnya, Bule (42), juga menyatakan hal serupa. Sebagai pendukung Ahok, dia menyayangkan aksi pembakaran karangan bunga yang dilakukan sejumlah massa buruh pada Senin (1/5/2017) kemarin.

"Aku kecewa juga ya, kan orang kirim bunga itu simpati pada Bapak Ahok. Menyayangkan sekali masalah bunga ini dibakar," ucap Bule.

Tak hanya Yohana dan Bule, Sinta Damayanti (58) juga kecewa dengan adanya aksi tersebut.

Namun, Sinta menduga pembakaran karangan bunga tersebut bukan dilakukan oleh buruh.

"Bunga enggak salah apa-apa juga kan. Kalau menurut saya sih bukan buruh, tapi yang mengatasnamakan buruh," kata Sinta.

Baca: Djarot: Salah Karangan Bunga Itu Apa kepada Mereka?

Aksi pembakaran bunga juga direspons dengan adanya kiriman karangan bunga baru ke Balai Kota pada Selasa ini.

Salah satu karangan bunga bertuliskan "Membakar bunga tidak bisa melenyapkan cinta kami kepada Pak Ahok & Pak Djarot".

Karangan bunga lainnya juga bertuliskan "Bunga bertanya: Apa salahku sampai aku kau bakar??" dan "Terima kasih kepada pembakar bunga... karena doa2 kita lebih cepat naiknya".

Pembakaran karangan bunga untuk Ahok-Djarot dilakukan oleh sejumlah buruh yang mengikuti aksi pada Hari Buruh atau "May Day" di depan Gedung Balai Kota.

Buruh dari Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM PSI) DKI Jakarta berada di area Balai Kota ketika aksi pembakaran itu berlangsung.

Karangan bunga itu ditumpuk di tengah Jalan Medan Merdeka Selatan dan dibakar. Api membumbung tinggi ke udara dari karangan bunga yang dibakar itu.

Kompas TV Warga Masih Antusias Lihat Karangan Bunga di Balai Kota
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com