Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Yang Saya Tahu, Pak Ahok Tidak Tega Lihat Orang Lain Menderita

Kompas.com - 16/05/2017, 12:01 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) adalah sosok yang tidak bisa melihat orang lain menderita.

Oleh karena itu, Djarot menyebut Ahok menggagas program Ketuk Pintu Layani dengan Hati (KPLDH).

"Esensi program (KPLDH) ini berdasarkan basis moralnya Pak Ahok, yang saya tahu dia tidak tegaan kalau lihat orang lain menderita," ujar Djarot di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (16/5/2017).

Djarot pun mengapresiasi program tersebut. Menurut Djarot, Ahok memiliki ide yang cemerlang sehingga menggagas program KPLDH, yakni melayani warga dari pintu ke pintu yang dilakukah tim.

Setiap tim terdiri dari satu orang dokter, perawat, dan bidan yang melayani 5.000 warga. Nantinya, Djarot menyebut jumlah warga yang dilayani setiap tim akan diperkecil.

"Ke depan sebenarnya kami akan programkan setiap 1.250 penduduk yang berkategori miskin dan di permukiman padat itu bisa dilayani oleh satu tim Ketuk Pintu Layani dengan Hati," kata dia.

Djarot menuturkan, KPLDH adalah program yang efektif untuk meningkatkan indikator kesehatan warga DKI Jakarta. Program KPLDH yang berada di bawah naungan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta ini juga menyumbang peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) di DKI Jakarta.

"Indeks pembangunan manusia Jakarta sudah mencapai 79,6 persen, hampir 80 persen. Itu sebetulnya program Ketuk Pintu Layani dengan Hati," ucap Djarot.

Baca: Program yang Digagas Ahok Ini Menjadi Acuan di Daerah

Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan memberikan pembekalan kepada tim KPLDH agar mereka bisa terus memberikan pemahaman dan mengubah pola hidup masyarakat agar hidup sehat.

Djarot juga meminta tim KPLDH diberikan pembekalan komunikasi agar bisa menyampaikan pemahaman dengan baik kepada warga.

Kompas TV Djarot Saiful Cek Kesiapan Jalur Transjakarta Terbaru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com