JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di trotoar kawasan Pasar Tanah Abang, sudah berkurang setelah dijaga oleh ratusan anggota Satpol PP.
Pantauan Kompas.com, hanya terdapat beberapa PKL yang masih berjualan di trotoar sepanjang jalur dari arah Stasiun Tanah Abang hingga ke depan Pasar Tanah Abang Blok G, Rabu sore (17/5/2017).
Yusuf, seorang pedagang musiman yang berjualan baju di trotoar depan kawasan Blok G Pasar Tanah Abang, mengaku sudah tiga tahun rutin berjualan jelang puasa di sekitar kawasan ini.
"Pembelinya lebih ramai di luar (pasar resmi) juga, paling (kalau diusir) ya pindah ke Pasar Sayur aja jualannya," ujar Yusuf kepada Kompas.com, Rabu.
Ia datang sejak pukul 15.30 WIB dan menggelar terpal untuk menjajakan barang dagangnya. Padahal menurut dia pembeli lebih ramai mengunjungi pasar di pagi dan siang hari.
Menurut dia tidak memungkinkan untuk berjualan di pagi hari, karena trotoar yang dipakainya untuk berjualan masih ramai oleh para warga yang berlalu-lalang.
"Kalau sore gini masih bisa paksa (berjualan), kadang sampe jam 17.00 tuh baru (PKL) pada pergi sendiri sebelum diusir petugas," ujar Yusuf.
PKL yang lain, Juanda, juga mulai datang berjualan sekitar pukul 15.30. Juanda berjualan sandal dewasa dan anak-anak di trotoar dekat belokkan ke arah Blok G Pasar Tanah Abang. Ia mengaku biasanya hanya berjualan di sana hanya sebagai sampingan, karena biasanya ia berjualan di pasar malam sekitar Tanah Abang.
Menurut dia menjelang puasa barang dagangnya lebih laku pembeli, oleh sebab itu ia nekat untuk berjualan meskipun risikonya diusir oleh petugas Satpol PP.
"Belum pernah (jualan) pagi, katanya juga kan petugasnya lebih galak kalau pagi. Jadi saya sore aja sekalian tunggu jualan muter-muter di pasar malam yang buka," ujar Juanda.
"Kasian juga mereka (para PKL) kan cari nafkah apalagi mau lebaran. Jadi biarin aja kan engga terlalu menutupi gimana sih kalau sekarang," ujar Menti kepada Kompas.com, Rabu.
Baca: Satpol PP Terjunkan 300 Personel untuk Jaga Ketertiban di Tanah Abang
Senada dengan Menti, Yuli (30) yang ditemui usai berbelanja di Blok G Pasar Tanah Abang, mengaku tidak terganggu dengan keberadaan para PKL ini.
"PKL kan cari rejeki, jadi saya engga masalah sih. Saya engga terganggu sih," ujar Yuli.
Kendati demikian, ia setuju apabila perlu ada penertiban yang dilakukan agar para PKL ini tidak mengganggu pengguna jalan. Ia juga merasa bahwa para petugas yang menertibkan sudah cukup baik, karena berjalan kondusif dan para PKL pun sebagian besar sudah menaati aturan yang ada.
Sebelumnya keberadaan PKL ini sempat dinilai menjadi penyebab kemacetan dan menyulitkan para pembeli yang ingin berbelanja ke dalam pasar.
Baca: Kesemrawutan Pasar Tanah Abang yang Tak Juga Terurai
Namun pada Selasa (16/5/2017) Kasiop Satpol PP Jakarta Pusat Santoso mengatakan, kesemrawutan kawaan Pasar Tanah Abang juga disebakan oleh hal lain selain PKL yakni, tidak adanya jempatan penyebrangan orang (JPO) dan masih maraknya parkir liar.