BEKASI, KOMPAS.com - Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Hero Hendrianto Bachtiar menilai aksi kekerasan yang dilakukan oleh geng motor dapat berubah menjadi begal. Dia pun memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan pengawasan di lapangan.
"Seperti kita ketahui bersama ada salah satu kegiatan begal ya mungkin (geng motor) arahnya ke sana," ujar Hero saat diwawancarai di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (26/5/2017).
(baca: Pengakuan Geng Motor "Tambun 45" soal Alasan Bawa Senjata Tajam)
Hero menuturkan, potensi geng motor membegal kendaraan diantisipasi dengan koordinasi pengamanan hingga ke jajaran polsek.
Menurut dia, geng motor memilih korbannya secara acak dan umumnya adalah warga sipil serta pengendara sepeda motor.
"Kemungkinankan indikasi, potensi ke sana (begal) bisa-bisa saja. Yang penting ada antisipasinya," ucap Hero.
(baca: 11 Tersangka Anggota Geng Motor "Tambun 45" Terancam 12 Tahun Penjara)
Pada Minggu (21/5/2017) Polsek Pondok Gede mengamankan 48 orang yang merupakan anggota geng motor "Tambun 45". Anggota geng motor itu diamankan karena diduga ingin melakukan penyerangan terhadap "geng Prumpung".
Akan tetapi geng motor tersebut dihadang warga di Jatiwaringin. Aparat kepolisian kemudian menangkap mereka.
Dari 48 orang yang diamankan, 11 orang di antaranya saat ini ditetapkan menjadi tersangka karena terbukti membawa senjata tajam seperti celurit dan pedang.