Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Tanah Abang Mengaku Omzetnya Menurun pada Awal Ramadhan

Kompas.com - 28/05/2017, 19:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Omzet para pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pada awal Ramadhan tahun ini menurun dibanding periode yang sama tahun lalu.

Setidaknya, demikian yang disampaikan sejumlah pedagang pakaian muslim di Blok B saat ditemui Kompas.com, Minggu (28/5/2017).

Menurut salah seorang pedagang, Vira (35), pada awal Ramadhan tahun lalu, pendapatan bersih yang diperolehnya mencapai Rp 50 juta yang setara dengan 75 persen dari modal.

(Baca juga: Djarot Sebut PKL di Trotoar Tanah Abang Rugikan Pedagang Dalam Pasar)

Kebanyakan konsumen Vira adalah warga luar daerah yang membeli dagangannya dalam jumlah besar. "Sekarang cuma Rp 20 juta," ucap Vira.

Ida (47), pedagang pakaian yang konsumennya juga warga luar daerah mengaku tidak bisa merinci jumlah keuntungan yang diperolehnya tahun ini.

Namun, ia menyebut jumlah pakaian yang terjual pada awal Ramadhan tahun ini lebih sedikit dibanding awal Ramadhan tahun lalu.

Pada tahun lalu, kata dia, tiap konsumennya bisa memesan pakaian hingga enam kodi untuk sekali kirim. Adapun 1 kodi setara dengan 20 helai pakaian.

"Tahun ini paling banyak dua," ujar Ida yang menyebut pelanggannya kebanyakan berasal dari wilayah Indonesia Timur itu. 

Kompas.com/Alsadad Rudi Suasana di pusat perbelanjaan Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (28/5/2017).
Harga rata-rata pakain muslim yang dijual pedagang di Pasar Tanah Abang antara Rp 90.000-Rp 110.000 per helai.

Sementara itu, untuk pembelian grosir, biasanya harganya jadi lebih murah, Rp 10.000-Rp 20.000 dari harga eceran.

(Baca juga: Kemacetan di Tanah Abang Bukan hanya karena PKL)

Masa awal-awal menjelang Ramadhan dan jelang Lebaran adalah periode ketika banyak permintaan dari luar daerah.

Para pedagang berharap, penurunan keuntungan yang terjadi pada awal Ramadhan ini tidak terjadi saat jelang Lebaran nanti.

"Mudah-mudahan pas Lebaran nanti lebih untung dari yang kemarin (Lebaran tahun lalu)," ucap Syahrul (61), pedagang lainnya.

Kompas TV PKL Tanah Abang Tak Kapok Dirazia Satpol PP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com