JAKARTA, KOMPAS.com - Omzet para pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pada awal Ramadhan tahun ini menurun dibanding periode yang sama tahun lalu.
Setidaknya, demikian yang disampaikan sejumlah pedagang pakaian muslim di Blok B saat ditemui Kompas.com, Minggu (28/5/2017).
Menurut salah seorang pedagang, Vira (35), pada awal Ramadhan tahun lalu, pendapatan bersih yang diperolehnya mencapai Rp 50 juta yang setara dengan 75 persen dari modal.
(Baca juga: Djarot Sebut PKL di Trotoar Tanah Abang Rugikan Pedagang Dalam Pasar)
Kebanyakan konsumen Vira adalah warga luar daerah yang membeli dagangannya dalam jumlah besar. "Sekarang cuma Rp 20 juta," ucap Vira.
Ida (47), pedagang pakaian yang konsumennya juga warga luar daerah mengaku tidak bisa merinci jumlah keuntungan yang diperolehnya tahun ini.
Namun, ia menyebut jumlah pakaian yang terjual pada awal Ramadhan tahun ini lebih sedikit dibanding awal Ramadhan tahun lalu.
Pada tahun lalu, kata dia, tiap konsumennya bisa memesan pakaian hingga enam kodi untuk sekali kirim. Adapun 1 kodi setara dengan 20 helai pakaian.
"Tahun ini paling banyak dua," ujar Ida yang menyebut pelanggannya kebanyakan berasal dari wilayah Indonesia Timur itu.
Sementara itu, untuk pembelian grosir, biasanya harganya jadi lebih murah, Rp 10.000-Rp 20.000 dari harga eceran.
(Baca juga: Kemacetan di Tanah Abang Bukan hanya karena PKL)
Masa awal-awal menjelang Ramadhan dan jelang Lebaran adalah periode ketika banyak permintaan dari luar daerah.
Para pedagang berharap, penurunan keuntungan yang terjadi pada awal Ramadhan ini tidak terjadi saat jelang Lebaran nanti.
"Mudah-mudahan pas Lebaran nanti lebih untung dari yang kemarin (Lebaran tahun lalu)," ucap Syahrul (61), pedagang lainnya.