Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Ramadhan, Jam Kerja Petugas Bedah Rumah Ikuti PNS

Kompas.com - 30/05/2017, 16:11 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Koordinator program bedah rumah Kecamatan Cilincing, Marta, mengatakan selama bulan Ramadhan jam kerja seluruh pekerja bedah rumah dikurangi. Marta menjelaskan, jam kerja bedah rumah akan mengikuti jam kerja pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Pada saat sebelum bulan puasa, pengerjaan bedah rumah dimulai pukul 07.30-15.00 WIB, memasuki puasa jam kerja menjadi 08.00-14.00 WIB.

Adapun petugas yang membantu pengerjaan bedah rumah berasal dari petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) serta "pasukan merah", dan petugas yang berasal dari perusahaan pemberi CSR program bedah rumah.

"Masa yang PNS jam kerjanya dikurangi, sedangkan mereka yang bekerja seperti ini tidak," ujar Marta, saat ditemui Kompas.com di lokasi bedah rumah di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (30/5/2017).

(baca: 12 Rumah Warga Penerima Program "Bedah Rumah" Selesai Dibangun)

Meski ada pengurangan jam kerja, Marta tetap menargetkan sebanyak 83 rumah yang telah masuk ke dalam program bedah rumah selesai pada September 2017. Pekan lalu, ada 12 rumah yang telah selesai dibangun, sedangkan saat ini ada tujuh rumah yang sedang dalam tahap pengerjaan.

Ketujuh rumah itu dalam kondisi 50 persen renovasi sehingga diperkirakan selesai dibangun dalam sepekan. Marta mengatakan, pengerjaan rumah sisanya akan dilakukan setelah hari raya Idul Fitri.

"Tujuh rumah itu tambal sulam, jadi tidak diratakan seperti 12 rumah lainnya. Pengerjaan sisa rumah nanti akan dimulai selesai Lebaran. Insya Allah September selesai," ujar Marta.

Program bedah rumah mulai dilaksanakan pada 17 April 2017. Dimulainya program tersebut sempat disaksikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Ada lebih dari 80 rumah yang masuk dalam program bedah rumah Pemprov DKI. Kriteria rumah yang dibedah ialah pemilik rumah harus berasal dari masyarakat tidak mampu.

Kompas TV Andai Jakarta Tanpa Pasukan Oranye
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com