Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahmadiyah Bantah Masjidnya di Depok Tertutup

Kompas.com - 05/06/2017, 09:01 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com -
Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) membantah Masjid Al Hidayah yang berlokasi di Jalan Mochtar, Sawangan, Depok, disebut sebagai masjid tertutup. Masjid Al Hidayah diketahui adalah masjid milik jemaah Ahmadiyah yang belum lama ini kembali disegel oleh Pemerintah Kota Depok.

Juru bicara JAI Yendra Budiana menyatakan Masjid Al Hidayah terbuka bagi siapapun dan tidak ada larangan kepada umat muslim yang bukan jemaah Ahmadiyah untuk shalat di masjid tersebut.

"Tahun lalu ada bazar Ramadhan diadakan di area halaman masjid dan penduduk sekitar yang jadi panitia dan membuka acara tersebut. Setiap hari sebelum disegel para pedagang dan orang yang lewat sering shalat di masjid Ahmadiyah tanpa kami tanya apalagi dilarang," kata Yendra kepada Kompas.com, Senin (5/6/2017).

(baca: Pemkot Depok Kembali Segel Masjid Ahmadiyah)

Tidak hanya itu, Yendri menyatakan sudah banyak penceramah yang bukan dari kalangan Ahmadiyah hadir dan mengisi kegiatan di Masjid Al Hidayah. Dia kemudian menyebutkan nama Najib Burhani dari Muhamadiyah dan Zuhaeri Misrawi dari NU yang dia sebut sering mengisi pengajian dan shalat bersama jemaah Ahmadiyah Depok.

"Masjid kami pintunya selalu dibuka lebar, tidak ada tulisan hanya untuk kelompok tertentu dan tidak pernah melarang siapapun masuk masjid," ucap Yendra.

Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad mengatakan Pemkot Depok telah beberapa kali berupaya memanggil pengurus jemaah Ahmadiyah di Depok untuk pembinaan. Namun dia menyatakan pengurus Ahmadiyah tidak pernah datang.

Idris mengatakan izin mendirikan bangunan (IMB) yang dikeluarkan oleh Pemkot Depok juga merupakan rumah tinggal dan masjid. Sehingga dia menganggap bangunan seharusnya tidak dijadikan markas JAI untuk beraktivitas dan masjid juga seharusnya dibuka untuk kalangan umum.

"Adanya kegiatan Ahmadiyah tentunya ini di luar peruntukan. Dan kami bersama MUI dan Kemenag juga menawarkan Imam dari kami, tetapi selalu mereka tolak," kata Idris seperti dikutip dari Antara.

Kompas TV Polresta Depok Segel Tempat ibadah Jemaah Ahmadiyah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com