Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Draf RKPD DKI 2018 Diteken, Total Anggaran Rp 74 Triliun

Kompas.com - 05/06/2017, 19:17 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah telah menandatangani draf Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta 2018.

Saefullah menyampaikan, anggaran yang tercantum dalam RKPD tersebut mencapai Rp 74 triliun.

"7.000-an program, (total anggaran) Rp 74 triliun," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (6/5/2017).

(Baca juga: Kegiatan Tambahan Rp 12,35 Miliar Anies-Sandi Dimasukan ke RKPD 2018 )

Menurut Saefullah, anggaran belanja langsung dan tidak langsung itu proporsional. Anggaran belanja langsung lebih besar karena karena diperuntukan bagi kepentingan masyarakat.

"Istilahnya kami jaga postur. Jadi antara belanja langsung dan belanja tidak langsung ini harus lebih banyak belanja langsungnya dong. Itu kan langsung feedback-nya ke masyarakat," kata Saefullah.

Adapun belanja langsung merupakan penggunaan anggaran untuk pelaksanaan program-program yang bersifat tidak tetap.

Sementara itu,  belanja tidak langsung merupakan pengeluaran rutin Pemprov DKI, seperti untuk gaji pegawai, biaya operasional, dan biaya pemeliharaan.

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta juga telah mengirimkan draf RKPD tersebut ke DPRD DKI Jakarta untuk dimintai masukan.

"Kami sudah kasih bahan, nanti mereka cek, koreksi, ada masukan apa lagi, baru RKPD," kata dia.

Saefullah mengatakan, Pemprov DKI Jakarta meminta DPRD mengkritisi berbagai program yang telah disusun dalam draf RKPD tersebut.

Harapannya, semua program yang disusun nantinya memiliki asas manfaat untuk warga. Jika tidak bermanfaat, anggaran yang dialokasikan akan sia-sia.

"Kan program itu harus punya asas manfaat. Kalau enggak ada manfaat buat apa, buang duit enggak ada manfaat," ucap Saefullah.

(Baca juga: Pemprov DKI Libatkan Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Susun RKPD 2018)

Setelah mendapat masukan DPRD DKI Jakarta, draf RKPD tersebut akan disahkan menjadi RKPD yang menjadi acuan untuk menyusun Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2018.

KUA-PPAS menjadi acuan untuk menyusun anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2018.

Nilai RKPD 2018 lebih tinggi dibandingkan nilai APBD DKI tahun 2017. APBD DKI pada 2017 sebanyak Rp 70,19 triliun, tepatnya Rp 70.191.958.203.554,00.

Kompas TV Sekda DKI: Djarot Izinkan Pertemuan dengan Tim Sinkronisasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com