Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasang Iklan Bahaya Rokok, PT Transjakarta Diberi Penghargaan

Kompas.com - 06/06/2017, 11:33 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komnas Pengendalian Tembakau memberi penghargaan kepada PT Transportasi Jakarta. Ketua Komnas Pengendalian Tembakau Prijo Sidipratomo mengatakan penghargaan itu diberikan karena PT Transjakarta diilai membantu upaya pengendalian tembakau.

"Dalam jangka panjang, rokok akan merusak sumber daya manusia karena rokok menyebabkan adiksi sesungguhnya. Oleh karena itu kami mengapresiasi apa yang dilakukan oleh siapapun yang berjuang untuk kepentingan masyarakat," ujar Prijo di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (6/6/2017).

PT Transjakarta disebut konsisten memberikan ruang iklan layanan masyarakat tentang bahaya rokok di bus-bus mereka. Untuk merayakan hari tanpa tembakau sedunia, PT Transjakarta dan Komnas Pengendalian Tembakau juga memasang iklan bahaya merokok baru yaitu "Ngerokok Cuma Bakar Uang".

Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan selama ini pihaknya bukan hanya mengedepankan pengadaan bus saja melainkan juga pelayanan. Budi mencontohkan halte-halte bus Transjakarta yang dijadikan tempat penjualan sembako.

Hal itu tidak berkaitan dengan transportasi publik, tetapi dilakukan demi membantu upaya menjaga kestabilan pangan.

"Oleh sebab itu pada suatu kesempatan kami bisa berkenalan dekat dengan teman-teman dari Komnas Pengendalian Tembakau, dengan sangat suka cita kami ulurkan tangan. Bus ini salah satu contoh," ujar Budi.

Baca: Asap Rokok Bisa Jadi Pencetus Asma Anak

Budi mengatakan ada 21 bus yang dipasangi iklan layanan masyarakat "Ngerokok Cuma Bakar Uang". Bus-bus tersebut terdiri dari 10 bus single, 10 bus khusus wanita, dan 1 bus gandeng.

Iklan-iklan itu dipasang gratis di setiap bagian badan bus. Budi berharap iklan tersebut bisa dibaca oleh masyarakat.

"Sehingga mereka lebih fokus kepada hal yang lain daripada membakar uang untuk merokok," ujar Budi.

Kompas TV Bang Yos adalah TransJakarta yang beroperasi sejak 15 Januari 2004
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com