Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut PT Transjakarta Yakin Molotov di Rumahnya Tidak Terkait Demo Pegawai

Kompas.com - 14/06/2017, 15:08 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono meyakini bahwa molotov yang dilemparkan ke rumahnya tidak berkaitan dengan aksi demo dan mogok kerja pegawai kontrak PT Transjakarta.

"Saya enggak tahu, saya enggak bisa duga, tapi saya yakin ini bukan karyawan," ujar Budi, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (14/6/2017).

Budi menjelaskan, pelemparan molotov di rumahnya adalah kasus yang berbeda dengan aksi mogok kerja pegawai Transjakarta.

Dia menyatakan bahwa PT Transjakarta tidak mempermasalahkan adanya pegawai yang menyuarakan tuntutan pada manajemen. Budi mengatakan manajemen PT Transjakarta sudah berdialog dengan pegawai yang demo dan semuanya berjalan baik.

"Saya yakin karyawan-karyawan Transjakarta makin profesional dan mereka pada saat menyampaikan dengan baik, santun. Kami juga mendengarkan dialog satu-satu. Ada hal yang salah paham, kami coba clear-in," ucap Budi.

(baca: Polisi Duga Penyerang di Rumah Dirut Transjakarta Beraksi Sendirian)

Budi pun menyerahkan kasus pelemparan molotov tersebut agar diusut kepolisian. Saat ini, kata Budi, rumahnya masih dijaga polisi.

"Menurut saya daripada kita berpolemik ya tunggu penyelidikan polisi aja ya, kan ini sudah ditangani ya," ucap Budi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyampaikan, rumah Budi dilempar molotov pada Selasa (13/6/2017), sekitar pukul 20.40 WIB.

Saat itu, terdengar letupan yang diduga berasal dari molotov di Jalan Bandeng II, Pulogadung, Jakarta Timur.

"Saat korban berada di dalam rumah, terdengar letupan seperti ledakan kecil," kata Argo.

Kasus tersebut saat ini ditangani Polsek Pulogadung, Jakarta Timur.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com