Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 3 Bulan, Denda Derek di Jaksel Mencapai Rp 621,5 Juta

Kompas.com - 15/06/2017, 09:55 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Perhubungan DKI Jakarta Christianto menyampaikan, selama tiga bulan melakukan razia parkir, pihaknya mengumpulkan uang denda dari derek kendaraan sebanyak Rp 621,5 juta.

Denda itu diperoleh dari 1.243 kendaraan. "Sepanjang bulan Januari hingga Mei 2017 tercatat 1.243 kendaraan telah terjaring operasi penderekan di 10 kecamatan oleh Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan," kata Christianto melalui pesan singkat, Kamis (15/6/2017).

(Baca juga: Tiga Bulan, Dishub DKI Dapat Rp 3 Miliar dari Denda Parkir Liar Mobil)

Hingga Mei 2017, jumlah kendaraan yang diderek tiap bulannya mencapai ratusan. Pada Januari tercatat ada 292 kendaraan, Februari 317 kendaraan, Maret 271 kendaraan, April 144 kendaraan, dan Mei 208 kendaraan.

"Masing-masing kendaraan dikenai denda penderekan Rp 500.000 sesuai Perda 1 Tahun 2015 tentang Retrubusi Daerah dan Perda 5 Tahun 2014 tentang Transportasi," ujar Christianto.

Denda Rp 500.000 itu berlaku selama satu malam kendaraan di tempat derek. Jika tidak diambil, makan besaran denda otomatis berlipat.

Ia juga memastikan bahwa pembayaran denda bebas pungli karena dibayarkan langsung oleh pelanggar ke Bank DKI.

Christianto mengimbau kepada pengendara agar tetap mematuhi aturan sehingga kendaraannya tidak diderek dan harus membayar denda tinggi.

Paling sering, menurut dia, kendaraan diderek karena diparkir sembarangan atau berhenti tidak pada tempatnya. Parkir hanya diperbolehkan di ruas yang ada rambu "P".

(Baca juga: Dengan E-Tilang, Bayar Denda Tilang Tak Sampai 10 Menit)

Selain derek, penindakan lain yang biasa dilakukan terhadap pelanggaran tersebut yakni penguncian kendaraan bermotor, pemindahan kendaraan dengan cara penderekan ke fasilitas parkir yang sudah ditetapkan, dan pencabutan pentil ban.

Kompas TV Untuk penertiban parkir liar, tim Dinas Perhubungan dan Polres Jakarta Barat menggelar razia di Jalan Arjuna Utara dan Puri Kembangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com