Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Yayasan Sifatnya Sosial, Jangan Orientasi Dapatkan Keuntungan

Kompas.com - 20/06/2017, 11:29 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengukuhkan pengurus Yayasan Korpri DKI Jakarta masa bakti 2017-2020 di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (20/6/2017). Dalam sambutannya, Djarot mengingatkan agar seluruh pengurus Yayasan Korpri tidak mengambil keuntungan dari yayasan yang diurusnya.

"Yayasan betul-betul profesi yang sifatnya sosial, jangan orientasinya mendapatkan gaji, keuntungan," ujar Djarot.

Djarot juga berpesan kepada seluruh pengurus Yayasan Korpri untuk menjaga profesionalisme dan wibawa mereka. Dengan begitu, anggota Yayasan Korpri akan percaya kepada para pengurusnya.

"Kalau Anda ingin hidup dari yayasan, jangan harap Yayasan Korpri punya wibawa, jangan harap Yayasan Korpri dipercaya," kata dia.

Tak hanya itu, Djarot meminta Yayan Korpri untuk menginventarisasi aset yang mereka miliki. Jika tidak diurus, aset-aset tersebut bisa dengan mudah diserobot dan diambil alih pihak lain.

"Salah satu tugas utama yang harus dapat prioritas adalah mendata aset karena saya yakin ketika dibeli tujuannya untuk menyejahterakan anggota Korpri," kata dia.

Djarot merasa selama ini Yayasan Korpri ibarat "mati segan, hidup tak mau". Karena itu, setelah Djarot mengukuhkan mereka, dia berharap para pengurus Yayasan Korpri dapat bekerja dengan baik dan bertanggung jawab.

"Sudah agak lama saya tidak mendengar Yayasan Korpri, kayak ada tapi tiada, kayak tampak tapi tak tampak. Alhamdulillah sekarang ada, tampak, dan baru saja dikukuhkan," kata Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com