Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

'Driver' GrabCar yang di-"Suspend" Mengaku Punya Tabungan Jutaan Rupiah

Kompas.com - 27/06/2017, 14:12 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengemudi GrabCar yang mengaku terkena suspend atau pemutusan hubungan kemitraan mengaku memiliki uang jutaan rupiah yang belum dicairkan perusahaan.

Penghasilan itu didapat mereka setelah menyanggupi tawaran perusahaan dengan bekerja selama masa libur Lebaran 2017, mulai dari H-2 Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah.

"Perusahaan menjamin bagi driver yang masuk dari H-2 Lebaran sampai H+5 nanti, ada jaminan pendapatan harian yang seharinya Rp 1 juta. Kalau masuk pas hari pertama Lebaran dapat Rp 2 juta, hari kedua sama ketiga Lebaran masing-masing Rp 1,5 juta," kata salah satu pengemudi GrabCar, Hendro, kepada Kompas.com usai unjuk rasa di depan kantor Grab, Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (27/6/2017) siang.

(baca: Alami "Suspend" Massal, Pengemudi GrabCar Demo di Kantor Grab)

Unjuk rasa dilakukan oleh ratusan pengemudi GrabCar karena akun kemitraan mereka tiba-tiba di-suspend tanpa alasan jelas.

Mereka mengaku tidak tahu apa kesalahan mereka dan masih ada tabungan saldo penghasilan setelah bekerja selama masa libur Lebaran.

"Ada yang ketahan Rp 5 juta, ada juga yang di bawah Rp 5 juta. Belum dicairkan, makanya kami menuntut penjelasan," tutur Hendro.

Unjuk rasa para pengemudi sudah berlangsung sejak tadi pagi.

Massa mulai membubarkan diri setelah beberapa perwakilan masuk ke dalam menemui perwakilan manajemen.

Dari informasi sementara, pihak manajemen mengaku baru tahu masalah ini setelah ada unjuk rasa.

Ketika dihubungi secara terpisah, PR Grab Indonesia Andre Sebastian menjanjikan akan menjelaskan hal ini secara lengkap kepada awak media.

"Penjelasan dari kami masih disusun, akan kami kirimkan sebentar lagi," ujar Andre.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Keberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Keberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com