Ketua DPRD DKI: Persiapan Pemindahan Ibu Kota Tak Cukup 1 atau 2 Tahun

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan pemindahan ibu kota negara membutuhkan persiapan yang matang. Menurut dia, perencanaan pemindahan ibu kota butuh waktu yang lama.

"Itu kan juga persiapannnya enggak setahun, dua tahun," ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa (4/7/2017).

Prasetio mengatakan wacana untuk memindahkan ibu kota negara juga sudah ada sejak lama. Dulu beredar kabar ibu kota akan dipindah ke Palangkaraya.

Meski demikian, Prasetio tetap mendukung apapun yang menjadi kebijakan pemerintah pusat.

Baca: Djarot: Pemindahan Ibu Kota Bukan Perkara yang Sederhana

Jika rencana itu ingin diwujudkan kini, Prasetio mengatakan DPRD DKI tidak akan menghalangi. Prasetio yakin kebijakan tersebut demi kepentingan masyarakat Indonesia.

"Kalau itu memang diperlukan ya sah-sah saja kan tidak ada masalah, yang penting kinerja pemerintah bisa terukur," ujar Prasetio.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengaku telah membahas rencana detail pemindahan ibu kota ini bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Negara, Senin (3/7/2017).

Baca: Pemindahan Ibu Kota, Jakarta Dianggap Selevel dengan New York

Dalam perbincangan terakhirnya dengan Presiden, Bambang mengatakan kajian pemindahan ibu kota, termasuk skema pendanaan, akan rampung tahun ini.

"Maka tahun 2018 atau 2019 sudah mulai ada kegiatan terkait dengan pemindahan pusat administrasi pemerintahan," kata Bambang, di kantor Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat.