JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diikuti dengan program bantuan tunai kepada masyarakat antara lain Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) membawa dampak positif bagi pencitraan partai politik.
"Program ini memiliki efek elektoral positif terhadap tokoh atau partai yang dinilai berjasa memberikan program ini. Partai politik paling terdongkrak pamornya adalah Demokrat," ujar Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby dalam diskusi di kantor LSI, Jakarta, Minggu (23/6/2013).
Survei yang dilakukan LSI menunjukkan sebanyak 49,45 persen publik menyatakan Demokrat paling berjasa menjalankan program BLSM. Hanya 16,73 persen publik yang menilai partai politik yang berjasa.
"Bahkan, Presiden SBY pun mendapatkan berkah dari program BLSM. Sebanyak 46,95 persen publik menyatakan Presiden SBY paling berjasa jika BLSM dijalankan. Hanya 11,47 persen yang mengatakan Hatta Rajasa berperan," terangnya.
Tokoh lain yang dianggap berjasa Menko Kesra Agung Laksono (10,75 persen), Menteri ESDM Jero Wacik (1,79 persen). Sementara publik yang tidak menjawab 25,45 persen.
Penyaluran BLSM ini disetujui sekitar 58,92 persen publik. Ada juga yang tidak setuju yakni 29,12 persen. Mereka yang setuju pemberian BLSM ini datang dari lintas segmen masyarakat.
"Namun mayoritas publik pesimis bahwa program BLSM ini akan tepat sasaran kepada warga miskin. Hanya 24,27 persen saja publik yang yakin penyaluran BLSM ini akan tepat sasaran. Sementara 72,33 persen tidak yakin penyalurannya tepat sasaran," terangnya.(Yogi Gustaman)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.