Kebetulan, pertanyaan itu ditujukan kepada Loli Novita, wanita yang saat ini menjabat Kepala Puskesmas Petamburan, Jakarta Barat. Dengan tegas, Lili mengatakan tidak memberi ruang atas praktik ilegal jual beli proyek semacam itu.
"Seperti yang sudah saya laksanakan sebelum ini, siapa pun yang minta sama saya, enggak saya kasih. Silakan ikuti sesuai aturan," tegas Loli.
Jawaban itu langsung mendapat tepuk tangan meriah dari sekitar 498 peserta lelang jabatan yang hadir, termasuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang turut hadir dalam public hearing itu.
Dalam kesempatan selanjutnya, peserta lelang jabatan lainnya, Mursidin, mengapresiasi positif langkah Jokowi melakukan seleksi dan promosi terbuka bagi jabatan lurah dan camat. Menurut pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Sub Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta itu, lelang jabatan adalah bentuk transparansi.
"Jabatan yang dulu hanya untuk orang tertentu kini jadi transparan. Mengapa saya ikut? Karena lurah dan camat ujung tombak pembangunan di Jakarta, saya mau ikut ambil bagian," ujarnya.
Untuk diketahui, Loli dan Mursidin adalah salah satu peserta lelang jabatan yang mendapatkan nilai tertinggi dalam uji manajerial tahap pertama.
Di akhir acara, Gubernur DKI Jakarta Jokowi pun mengatakan, program lelang jabatan tidak ada yang ditutup-tutupi dan telah memenuhi aspek transparan.
"Ini baru dalam rangka perbaikan manajemen di kelurahan dan kecamatan," ujarnya.
Seleksi promosi jabatan lurah dan camat meloloskan sebanyak 498 peserta dalam tahap pertama. Sementara DKI Jakarta membutuhkan 44 jabatan camat dan 267 jabatan lurah. Oleh sebab itu, para peserta yang tidak mendapatkan jabatan lurah atau camat nantinya akan "disimpan" jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk jabatan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.