Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Sejuknya Taman di Tengah Kota Jakarta

Kompas.com - 28/06/2013, 11:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Panas terik mentari seakan lenyap saat memasuki taman kota di kawasan Kebayoran Baru. Beberapa orang yang berbaring di atas rerumputan tampak terlelap. Mereka menikmati kesejukan Taman Ayodia.

Ayodia dalam bahasa Sanskerta, ayodhyaa, berarti ”yang tidak akan kalah dalam peperangan”. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengucurkan dana Rp 2,1 miliar untuk membangun taman itu.

Taman Ayodia berada di antara Jalan Barito, Mahakam, dan Melawai, sekitar 1 kilometer sebelum kawasan terminal dan pusat perbelanjaan Blok M. Orang-orang di kawasan tersebut lebih mengenalnya dengan nama Taman Barito.

Luas Taman Ayodia 7.500 meter persegi. Di tengah taman terdapat danau seluas 1.500 meter persegi dan air mancur. Taman tersebut memiliki berbagai macam fasilitas, antara lain panggung teater, bangku tribune, lintasan lari, toilet, dan berbagai ornamen taman.

Taman Ayodia yang diresmikan pada 15 Maret 2009 sudah kelihatan asri. Pepohonan hijau dan bunga-bunga menghiasi taman. Sebelumnya, taman itu jadi lokasi pasar bunga dan ikan hias.

Rabu (26/6) siang itu, beberapa petugas kebersihan sibuk memungut sampah, menyapu setiap jengkal lahan taman, dan merawat tanaman. Sementara pengunjung ada yang duduk di bantaran kolam, ada yang duduk di bangku taman, ada yang bernaung di gazebo, dan ada yang berbaring di rerumputan.

”Taman ini sangat nyaman untuk tempat istirahat. Meski cuaca lagi panas, di sini tetap sejuk,” kata sopir yang bernama Agus (61), yang sedang berbaring di atas rerumputan di bawah pepohonan.

Selain Agus, pengunjung taman bernama Bernando da Costa (36) juga mengaku selalu bersantai di Taman Ayodia. ”Setiap kali ke Jakarta untuk berbelanja pakaian, saya pasti datang ke sini untuk bersantai,” kata Bernando yang berdagang pakaian di Bali.

Menurut Bernando, Taman Ayodia menjadi salah satu tempat favoritnya di Jakarta. Selain Taman Ayodia, dia juga menyukai kawasan Senayan dan Monas. ”Saya suka suasana hijau dan sejuk,” ujar pria yang lahir di daerah Gandaria ini.

Suasana ketenangan taman kota juga bisa dinikmati di antara impitan gedung BRI I, BRI II, dan GKBI di Jalan Jenderal Sudirman.

Beberapa warga asing yang bekerja di perkantoran di sekitar taman itu tampak menikmati kerindangan pepohonan yang ada. Selain rindang karena beberapa pohon besar, bangunan yang tinggi juga membuat sejumlah orang di sana terlindung dari sengatan matahari.

Dua buah kolam yang ada di sana juga menambah kesegaran.

”Suara air, semilir angin, dan kerindangan di taman ini yang membuat saya betah ada di sini,” ujar Rani yang bekerja di salah satu perusahaan di gedung GKBI.

Siang itu, Rani sedang merencanakan liburan Lebaran mendatang. ”Kadang, waktu istirahat kerja, saya dan teman- teman juga membicarakan pekerjaan, tetapi dengan suasana yang lebih informal,” katanya.

Di salah satu sudut bagian taman, sejumlah orang juga tampak menikmati kopi sambil sesekali mengisap rokok di kedai sejumlah kedai kopi yang ada. Di bagian lain, beberapa orang ada yang duduk di kursi taman atau bahkan duduk di rumput yang tertata rapi.

Seandainya taman rindang nan sejuk ini menyebar di banyak tempat di kota Jakarta, niscaya warga kota akan punya ruang publik murah untuk berinteraksi. (K08/K10)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com