Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditawari Kerja di Transjakarta, Belasan Orang Tertipu Jutaan Rupiah

Kompas.com - 03/07/2013, 08:42 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Belasan orang melaporkan seorang wanita paruh baya bernama Sofi (65) yang diduga melakukan penipuan dengan modus menawarkan pekerjaan sebagai pegawai Transjakarta. Uang yang sudah disetorkan hingga jutaan rupiah malah tak kunjung berbuah pekerjaan hingga berbulan-bulan.

Salah seorang korban bernama Belinda (19), Warga Duren Tiga, Jakarta Selatan, menuturkan, awalnya dia mendapat informasi adanya lowongan pekerjaan di Transjakarta dari temannya. Setelah membayar uang sebesar Rp 3,5 juta, janji penempatan kerja di Transjakarta malah tak kunjung terealisasi.

"Saya baru sekali bayar Rp 3,5 juta. Janjiinnya kerja di Transjakarta. Tapi selalu dibilang besok-besok terus sampai sekarang (tidak jadi kerja)," kata Belinda, saat bersama korban lainnya melaporkan kejadian itu di Mapolsek Metro Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (2/7/2013) malam.

Belinda mengaku memberikan uang Rp 3,5 juta saat bertemu dengan Sofi di salah satu kafe di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, sekitar Juni 2013. Saat itu, bersama beberapa orang lainnya, mereka bertemu dengan wanita tersebut.

"Korbannya sekitar 15 orang. Itu yang kita kenal," ujar Belinda.

Salah seorang korban lainnya, Jejen (23), juga mengatakan hal serupa. Ia mendapat informasi dari salah seorang temannya. Akhirnya, dia bertemu dengan wanita yang diduga melakukan penipuan tersebut di salah satu kafe sekitar Februari.

"Pertama saya kira ngasih uangnya di BLU Cawang (UKI). Kirain ngasih uangnya situ. Enggak tahunya ngasih di kafe. Awalnya saya udah enggak yakin," ujar Jejen.

Namun, akhirnya ia pun percaya dan menyerahkan uang Rp 4 juta kepada wanita tersebut. "Salahnya kita enggak di kuitansi. Saya ngasih Rp 4 juta. Ada yang Rp 5 juta," ujarnya.

Jejen pun dijanjikan bekerja sebagai on board atau kenek Transjakarta. Menurutnya, selain ditawari pada bagian on board, ada juga yang ditawari pada bagian bering atau penyobek karcis.

Hari ini sendiri belasan orang itu bertemu kembali dengan wanita itu di luar kantor BLU Transjakarta Cawang. "Kita dijanjiin hari ini masuk, tapi saya ditelepon katanya tanggal lima (Juli). Tapi ini ditunda terus, selalu saja ada alasan. Saya ketemu ibu itu sudah sekitar 4 kali," kata warga Mampang, Jakarta Selatan, itu.

Merasa curiga, mereka kemudian menanyakan kepada seorang satpam di BLU Cawang yang kebetulan hendak pulang apakah dia kenal wanita tersebut. "Satpam itu bilang enggak kenal sama ibu ini. Akhirnya ditahan di pos busway," ujarnya.

Setelah itu, belasan korban dipertemukan dengan Saiful selaku HDR BLU Cawang dan Madi. Pihak BLU Transjakarta pun tidak mengenal wanita tersebut. "Di sana langsung briefing. Pak Saiful dan Pak Madi bilang tidak mengenal ibu itu dan merasa dicemarkan nama baiknya," ujarnya.

Akhirnya, wanita tersebut dibawa ke Mapolsek Jatinegara untuk diamankan. Pihak kepolisian pun mengamankan dan melakukan pemeriksaan terhadap wanita tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com