Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andai Tak Puasa, Jokowi Tendang PKL dan Satpol PP Pasar Minggu

Kompas.com - 29/07/2013, 21:18 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo geram melihat polisi pamong praja tak berbuat apa-apa terhadap pedagang kaki lima yang berjualan di bahu jalan di sekitar Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Jokowi sebetulnya ingin membubarkan PKL dan menertibkan Satpol PP itu.

Hal itu terjadi setelah Jokowi melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Minggu, Senin (29/7/2013) sore. Dari dalam mobil, Jokowi melihat bagaimana para pedagang kaki lima (PKL) berjualan di bahu jalan.

Tidak hanya itu, Jokowi juga menyaksikan ada tiga mobil terbuka Satpol PP yang berjaga di tempat tersebut. Namun, tak satu pun petugas Satpol PP bertindak atas PKL tersebut. Mereka hanya duduk-duduk santai dan bersenda gurau meskipun tahu Jokowi dan rombongannya melintas di lokasi tersebut.

"Kalau tadi saya turun dari mobil, puasa saya sudah batal, sudah saya tendang-tendangin PKL sama PP-nya. Lagi puasa saja ini," kata Jokowi di Taman Suropati 7, Jakarta Pusat, Senin.

"Harusnya Satpol PP yang bisa menjaga mereka biar enggak keluar lagi. Lha kok malah bisa keluar lagi dan dagang di luar lagi," ujarnya.

Jokowi mengatakan, pekan lalu ia juga melakukan hal serupa dan kawasan itu bersih dari PKL. Setelah hari raya Idul Fitri, ia berniat mengumpulkan kepala Satpol PP bersama suku dinas Satpol PP dan personel Satpol PP untuk melakukan evaluasi dan memberi pengarahan lebih lanjut.

Jokowi bahkan mengatakan akan memberi contoh kepada Satpol PP bagaimana menjaga dan mengawasi PKL secara tegas agar PKL enggan untuk berdagang di bahu jalan kembali. Seharusnya, kata dia, petugas Satpol PP dapat menjaga lingkungan pasar tetap steril dari PKL minimal selama enam bulan.

"Ini yang dinamakan cek setiap saat. Minggu kemarin bagus, berarti tidak continue pegangannya. Enam bulan akan ditungguin seperti itu, nanti juga akan bersih," kata dia.

PKL Pasar Minggu akan direlokasi masuk ke dalam Pasar Minggu. Selain itu, mereka juga akan direlokasi ke dalam rusunawa terpadu Pasar Minggu yang dibangun oleh Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera). Kemenpera akan membangun 3.200 unit di tiga menara rusunawa Pasar Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com