"Ada 10 orang pengelola kantor ini yang diamankan," kata Kepala Polsek Pulogadung Komisaris Zulham Effendy di lokasi kejadian, Kamis (1/8/2013) sore.
Kerusuhan berawal dari dualisme kepengurusan. Awalnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengangkat Halomoan Pandjaitan menjadi Direktur Utama Metro Mini pada 23 Februari 1993. Rapat umum pemegang saham (RUPS) Metro Mini pada 2013 memutuskan posisi direktur utama diduduki oleh Novrialdi.
Pihak Halomoan diduga menolak hasil RUPS dan menggunakan jasa orang bayaran untuk menjaga Kantor Metro Mini di Jalan Pemuda itu mencegah pihak Novrialdi berkantor di situ. Sejumlah sopir metromini pun berdemonstrasi di Kantor Metro Mini di Jalan Pemuda pada Kamis sekitar pukul 14.00 WIB.
Menurut Zulham, sepuluh orang yang ditangkap itu sering memalak sopir-sopir metromini. Dalam demonstrasi itu, lanjut Zulham, antara kelompok sopir dan kelompok penjaga kantor itu melempar batu satu sama lain, tetapi tak ada yang cedera.
"Sepuluh orang ini diduga sering malak. Karena enggak dibayar, mereka malakin metromini yang lewat," ujar Zulham.
"Mereka ketemu sama kelompok ini. Hanya lempar-lemparan batu," tambah Zulham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.