Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusakan Kantor PT Metro Mini Dipicu Sengketa Manajemen

Kompas.com - 01/08/2013, 16:54 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perusakan kantor PT Metro Mini di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, oleh ratusan sopir metromini dipicu oleh sengketa kepengurusan perusahaan angkutan umum tersebut. Para sopir mengamuk karena perselisihan dengan sekelompok orang yang disebut sebagai preman yang menduduki kantor tersebut.

Tindakan anarkistis oleh para sopir metromini itu terjadi pada Kamis (1/8/2013) sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka datang ke kantor tersebut setelah menggelar unjuk rasa di Balaikota Jakarta.

Direktur Utama PT Metro Mini Novrialdi mengatakan, awalnya Dinas Perhubungan DKI Jakarta menunjuk Halomoan Pandjaitan sebagai Direktur Utama Metro Mini berdasarkan Surat Keputusan tanggal 23 Februari 1993. Hal itu berbuntut perpecahan dalam internal PT Metro Mini.

Novrialdi kemudian ditunjuk sebagai Direktur Utama pada tahun 2013 melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) dan mendapat persetujuan dari Mahkamah Agung (MA). Sejak adanya rapat RUPS, kubu Novrialdi tidak bisa masuk kantor karena disebut dikuasai oleh Halomoan. Penguasaan kantor itu diduga menggunakan jasa preman.

"Ini terjadi karena kekesalan terhadap orang yang tidak jelas menguasai kantor ini sehingga amarah sopir tidak dibendung," kata Novrialdi kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis sore.

Ia mengklaim, kepengurusan yang mengelola metromini saat ini tidak memenuhi harapan lantaran uji kir yang dilakukan banyak pengusaha metromini tidak dapat lolos dari kantor tersebut. Akibatnya, banyak kendaraan mereka ditangkap sehingga membuat resah para pengusaha metromini.

Menurut Novrialdi, kisruh internal itu membuat keadaan PT Metro Mini menjadi bobrok dan tidak ada pelayanan. "Ini tidak ada kesengajaan (perusakan). Mobil metromini kita dikandangi sudah hampir seratus lebih karena masalah kir tidak lolos dan banyak (sopir) yang ditangkap," ujar Novrialdi.

Ia mengatakan, polisi yang mendatangi lokasi mengamankan beberapa orang yang menduduki kantor tersebut. Amarah para sopir dapat diredam sebelum melakukan kekerasan terhadap beberapa orang dari dalam kantor tersebut. Saat ini, puluhan orang itu telah diamankan di Mapolsek Metro Pulogadung, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com