Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DTKJ: Pejabat Jangan Ancam Bubarkan Metromini

Kompas.com - 01/08/2013, 19:16 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Tigor Nainggolan meminta pejabat publik lebih bijak dalam menyampaikan rencana perubahan kebijakan sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Hal itu berkaitan dengan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatukan operator angkutan kota dalam satu manajemen berbentuk badan usaha milik daerah (BUMD). Rencana itu muncul setidaknya setelah insiden tertabraknya tiga siswi SMP oleh bus metromini di Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (23/7/2013) sekitar pukul 16.00.

Menanggapi insiden itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono mengatakan pada Rabu (24/7/2013) bahwa metromini sebaiknya membubarkan diri karena kendaraan yang tidak layak dan manajemen yang tidak sehat.

Pernyataan tersebut membuat sopir metromini khawatir kehilangan pekerjaan. Mereka pun berdemonstrasi di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2013)m menuntut Udar dipecat. Setelah itu, sopir metromini tersebut berdemonstrasi di Kantor Metro Mini di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur.

Awalnya, Gubernur DKI Joko Widodo dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama, menyampaikan rencana itu dengan menyatakan akan membubarkan metromini. Hal itu membuat sopir metromini khawatir kehilangan pekerjaan.

"Sampai sekarang, kan, informasinya yang mereka tahu (para sopir) metromini akan dibubarkan tanpa solusi, jadi mudah terprovokasi. Sebaiknya yang disampaikan upaya perbaikan manajemen metromini sehingga para sopir metromini tidak terprovokasi," ujar Azas, Kamis (1/8/2013).

Belum lama ini, Jokowi menjelaskan bahwa manajemen baru angkutan umum baru akan tetap menggunakan jasa sopir lama, dengan syarat sopir itu betul-betul berkompeten

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com