JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaku pengeboman Vihara Ekayana Arama, Jalan Mangga II, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (4/8/2013) malam, tidak menggunakan penutup wajah. Pelaku diduga berjumlah dua orang dengan menggunakan sepeda motor.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, kedua pelaku saling berbagi peran. Satu orang bertugas menaruh bom, satu orang lagi berada di atas motor. Dugaan tersebut berdasarkan rekaman kamera CCTV yang dipasang di wihara. Dari rekaman CCTV, saat bom meledak, pelaku juga masih terus mengawasinya.
"Rekaman CCTV masih dianalisis dari kendaraan, pakaian, roman wajah, siapa dari kelompok mana, jaringan mana, sedang dianalisis," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (5/8/2013).
Kepala Vihara Ekayana Buddhist Center Biksu Arya Maitri Mahatera memaparkan ciri-ciri pelaku yang meletakkan bom di depan dan dalam wihara pada Minggu malam. Berdasarkan gambar pada CCTV, kata Arya, seorang pelaku berjenis kelamin pria tersebut berpostur tidak gemuk, kurus; memakai kacamata; usia tidak sampai 32 tahun.
Rekaman itu memperlihatkan pelaku tampak sopan saat masuk wihara. Dia bahkan sempat masuk ke tempat sembahyang. Beberapa menit kemudian, pelaku keluar lagi dan naik motor di depan wihara.
Satu dari dua paket bom itu meledak sekitar pukul 19.00. Satu paket diletakkan di pintu masuk wihara dan satu lagi di belakang patung Buddha Maitreya. Bom yang meledak adalah bom yang diletakkan di pintu masuk. Yang terletak di belakang patung tidak meledak dan hanya mengeluarkan asap. Bom berdaya ledak rendah tersebut menyebabkan tiga orang yang berada di lokasi mengalami luka ringan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.