Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Jagal Tetap di Tanah Abang untuk Sementara

Kompas.com - 06/08/2013, 00:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah akhirnya mengizinkan rumah pemotongan hewan (RPH) yang beroperasi di lahan bekas PD Dharma Jaya, Pasar Blok G Tanah Abang tetap berlokasi di sekitar kawasan itu untuk sementara waktu.

Keputusan tersebut merupakan hasil musyawarah antara pemerintah, koordinator RPH Tanah Abang Ali Djawas, serta Camat Tanah Abang Hidayatullah. Dalam kesempatan tersebut hadir pula tokoh Tanah Abang, Muhammad Yusuf Muhi, atau yang dikenal dengan sebutan Bang Ucu.

"Alternatif ada dua, dia (Ali) mau cari lokasi yang cocok itu untuk jangka pendek. Kalau buat jangka panjang kita tetap harus tunduk pada peraturan gubernur, bahwa pemotongan hewan nggak bisa di tengah kota," kata Saefullah ditemui seusai musyawarah di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2013).

Sebelumnya, keempat orang tersebut menghadiri sebuah acara buka puasa bersama di Masjid Jami' Al Ma'mur, Tanah Abang, Jakarta. Ketika berbincang dengan wartawan, Ucu yang saat itu belum berunding dengan Saefullah soal relokasi RPH "ngotot" tak mendukung pengosongan rumah jagal. Pasalnya, menurut dia, tukang kambing dan jagal sudah menjadi ikon Tanah Abang.

Ucu pun merasa tidak terima jika pemerintah provinsi (pemprov) dengan kedigdayaannya mengusir lahan kerja warga Tanah Abang. Setelah sebelumnya pemprov menertibkan para pedagang kaki lima (PKL) kini giliran tukang jagal yang harus menyingkir atas nama penegakan perda.

"Itu saya sangat setuju PKL dipindahin begitu. Sekarang, anak-anak saya, ponakan saya, cucu-cucu saya mau dipindahin, hebat banget tuh. Saya sangat setuju, (bahkan) kalau PKL enggak bisa dibina, gua yang babat. Tapi, kalau jagal dipindahin jangan dong," kata Ucu.

Menurut Ucu, Perda yang melarang adanya rumah pemotongan hewan di dalam kota tidak masuk akal. Ia pun tidak setuju dengan peraturan tersebut. Bahkan diakuinya, ia berharap pemerintah bisa merevisi peraturan tersebut.

Di tengah-tengah perbincangan, Ali mengajak Ucu untuk bermusyawarah dengan Saefullah. Namun, kata Ali, Saefullah tidak ingin pembicaraan mereka berlangsung di dalam rumah ibadah.

Alhasil, seusai shalat dan perbincangan singkat dengan media, ketiganya menuju di satu rumah makan di bilangan Bendungan Hilir. Camat Tanah Abang, Hidayatullah, turut dalam rombongan tersebut guna membahas relokasi rumah jagal.

Pembicaraan itu berlangsung lebih kurang selama satu jam.

"Semua sudah ada solusinya, tadi sudah saya bicarakan. Pokoknya tanggal 11 Agustus 2013 itu kambing mau kita angkat," kata Saefullah perihal hasil musyawarah.

Sementara itu, di dalam rumah makan, Ucu dan rombongan serta Camat Tanah Abang masih berbincang cukup lama.

Ucu, yang awalnya "ngotot" mempertahankan lokasi rumah jagal tampak sedikit lega dengan keputusan yang baru saja disepakati.

Jika dipikirkan mendalam, kata dia, limbah rumah jagal memang mengganggu lingkungan. Hanya saja, relokasi tidak bisa langsung dilakukan di tempat yang sangat jauh, misalnya Marunda atau Cakung di Jakarta Utara.

Dia menambahkan, karena sudah menjadi tradisi orang Tanah Abang, penataan yang dilakukan Pemprov haruslah dengan penuh kehati-hatian. Hal itu agar tidak memicu kesalahpahaman dengan warga Tanah Abang.

"Saya sudah musyawarah dengan Pak Wali Kota, Pak Camat, Bang Ucu, berempat di sini. Jadi, Pak Wali sudah setujui jagal tidak pindah untuk sementara. Tapi sementaranya tidak ditentukan," tutur Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com