Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Terakhir Dwiyatna kepada Istrinya

Kompas.com - 07/08/2013, 15:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Almarhum Aiptu Dwiyatna (50) yang tewas ditembak orang tidak dikenal sempat berpesan kepada istrinya, Warsih (47). Ia menitipkan agar Warsih untuk tidak lupa membayarkan zakat fitrahnya sebelum hari raya Idul Fitri.

"Suami cuma kasih pesan, 'Ibu, fitrahnya sudah disiapkan belum untuk tetangga, anak-anak kecil, dan anak yatim?' Saya bilang sudah Pak. Saya enggak tahu kalau bapak akhirnya kejadiannya seperti ini," kata Warsih sambil terisak kepada wartawan, di tanah wakaf, Pamulang Barat, Tangerang Selatan, Rabu (7/8/2013).

Ibu tiga orang anak itu menceritakan kalau almarhum masih menyempatkan diri pulang ke rumah pada pukul 23.30. Biasanya, kata dia, almarhum jarang pulang karena tugas tambahan untuk berjaga di pos pengamanan Operasi Ketupat Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Dwiyatna berpesan agar Warsih membangunkannya pagi-pagi sekali agar tidak ketinggalan sahur dan terlambat bekerja. "Jam 3 pagi saya bangunin bapak, dia masih ngantuk. Terus saya bangunin lagi akhirnya bapak bangun dan saya langsung bikinin kopi. Setelah itu, bapak berangkat kerja," kata Warsih.

Warsih kemudian mendapat kabar duka bahwa suaminya tewas dari saudaranya. Ia terkejut dan terpukul mendengar kabar itu. Kemudian, polisi menjemput Warsih dan anak-anaknya untuk mendatangi Rumah Sakit Sari Asih, lokasi pertolongan pertama Dwiyatna setelah tertembak.

Almarhum Ipda (Anumerta) Dwiyatna meninggalkan seorang istri, Warsih, dan tiga orang anak. Anak pertamanya, yaitu Bripda Eko Widiyantoro (21), anak keduanya bernama Risa Dwiwardhani (20), yang sedang mengenyam pendidikan di Akademi Kebidanan Stikes IMC Bintaro semester 4, serta anak bungsunya, Krisna Alinggaputra, yang baru saja menjadi siswa SMP.

Dwiyatna, anggota Binmas Polsek Metro Cilandak, tewas diterjang timah panas, di Jalan Otista, dekat RS Sari Asih, Ciputat, Rabu (7/8/2013), sekitar pukul 05.00. Jenazah pria yang dikenal baik oleh masyarakat Cilandak tersebut dibawa ke Rumah Sakit Polri Bhayangkara Kramat Jati, Jakarta Timur, demi keperluan otopsi.

Jenazahnya telah dimakamkan di tanah wakaf, Pamulang Barat, Tangerang Selatan. Karena meninggal saat sedang menjalankan tugas, Kapolri pun meningkatkan pangkat kepada Dwiyatna menjadi Ipda Anumerta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com