Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Pendaftaran Gelombang Kedua untuk PKL Tanah Abang

Kompas.com - 17/08/2013, 00:52 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Jakarta Pusat, Slamet Widodo, menyatakan tak ada pendaftaran gelombang kedua bagi para pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang untuk masuk Blok G Pasar Tanah Abang.

Menurutnya, yang masih akan dilakukan pihaknya adalah melakukan verifikasi lanjutan, yang rencananya akan digelar dari Senin (19/8/2013) hingga Jumat (23/8/2013) karena proses verifikasi memang belum selesai.

"Itu karena tempat itu jumlahnya 968, kalau hari ini terpenuhi, kami tak ada verifikasi lanjutan, " kata Slamet merampungkan proses verifikasi, di Tanah Abang, Jakarta, Jumat (16/8/2013).

Slamet menuturkan proses verifikasi sendiri melibatkan tim penyeleksi dari pemuda wilayah Tanah Abang, pihak kelurahan, serta kecamatan Tanah Abang.

Proses verifikasi lanjutan akan dimulai berbarengan dengan pengundian kios tahap satu, pada Senin pekan depan. Untuk kenyamanan proses, pihak penyelenggara bersama PD Pasar Jaya tengah mencari lokasi yang berbeda untuk tempat verifikasi lanjutan.

"Kami sedang mencari lokasi. Ada kemungkinan di sekitar sini. Mungkin di Darul Aitam, samping Thamrin City," ujar Slamet.

"Kalau enggak bisa, di kantor kecamatan Tanah Abang. Kalau enggak dapat di kantor Walikota. Tapi ini yang sedang dijajaki mudah-mudahan sore ini sudah ketemu," lanjut dia.

Slamet mengatakan, tim relokasi harus bekerja ekstra cepat. Pasalnya mereka hanya punya waktu dua hari untuk menentukan lokasi pengundian kios.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com