Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Tuntutan UMP Rp 3,7 Juta Sulit Dipenuhi

Kompas.com - 20/08/2013, 17:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sulit menaikkan upah minimum provinsi menjadi Rp 3,7 juta yang diminta buruh karena itu berkaitan dengan produktivitas dan pendapatan perusahaan.

"Berat, kalau saya lihat berat," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (20/8/2013).

Basuki pun menjelaskan, standar biaya hidup di Jakarta mencapai Rp 3,5-4 juta per bulan, tetapi banyak perusahaan kesulitan membayar sesuai standar biaya hidup tersebut.

Menurutnya, salah satu solusi masalah tersebut adalah perusahaan pindah ke luar Jakarta, terutama yang bergerak di bidang industri.

Solusi lain, lanjut Basuki, perusahaan mendidik pekerja supaya produktivitas meningkat sehingga perusahaan bisa mendapatkan keuntungan yang memungkinkan untuk membayar pekerja sesuai standar biaya hidup di Jakarta.

Basuki juga menjelaskan, sebagian orang di Ibu Kota menjadi pedagang kaki lima (PKL) karena di-PHK, yang terjadi karena perusahaan tak mampu membayar upah pekerja sesuai UMP.

Kepada masyarakat, Basuki pun menyarankan untuk mempertimbangkan daya saing diri sendiri sebelum memutuskan mengadu nasib di Jakarta.

"Masalah kita di Jakarta, butuh banyak pabrik yang bisa bayar di atas KHL," kata Basuki.

Sebelumnya, Forum Buruh DKI Jakarta menuntut Pemprov DKI menaikkan UMP 2014 menjadi Rp 3,7 juta. Sekjen Forum Buruh DKI Jakarta Muhammad Toha mengatakan, tuntutan itu mengacu pada hasil survei yang dilakukan DPP Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) tentang kebutuhan hidup layak (KHL) pada Agustus 2013, yaitu Rp 3.761.455.

Nilai survei mengacu pada 84 kebutuhan, antara lain rumah, tarif listrik, bahan bakar minyak, dan transportasi.

"Kami walaupun miskin punya handphone sampai dua dan tiga, dan kami juga menuntut untuk ada unsur pulsa di dalam upah," tukas Toha.

Tuntutan tersebut, lanjut Toha, juga berkaitan dengan pernyataan Basuki beberapa waktu lalu, yaitu standar biaya hidup di Jakarta adalah Rp 4 juta.

Toha juga menjelaskan, wajar jika UMP di Jakarta jauh lebih tinggi daripada kota lain di Indonesia karena tingkat perputaran uang di Jakarta mencapai 60 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com