Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piknik ke Tanah Abang, Ajaib Banget...

Kompas.com - 21/08/2013, 16:10 WIB
Rahmat Patutie,
Sonya Suswanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Bagi warga Jakarta, kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, dikenal sebagai kawasan macet dengan pedagang kaki lima berjubelan di jalan-jalan. Tak banyak yang mengetahui secara langsung bahwa kawasan tersebut telah berubah lebih tertib. Tak ada lagi PKL di pinggir jalan.

Tak sedikit warga yang penasaran dengan perubahan kawasan niaga terbesar di Asia Tenggara tersebut. Karena penasaran, sejumlah karyawan di bilangan Setiabudi, Jakarta Selatan, pun menyempatkan diri untuk melihat kawasan itu dengan mata kepala sendiri.

"Tanah Abang sekarang ajaib banget, bersih, enggak macet lagi," kata Hesti, seorang karyawan dalam obrolan di mikrolet M-44 jurusan Karet-Kampung Melayu, Rabu (21/8/2013) siang.

Ceritanya, Hesti bersama rekan sekantornya baru saja kembali dari Tanah Abang. Mereka meluangkan waktu istirahat siang untuk melihat jalan-jalan di Tanah Abang yang sudah dibersihkan dari PKL. "Kita ceritanya piknik ke Tanah Abang," ujar Hesti sambil tertawa.

Dalam mikrolet itu, rombongan karyawan itu tak cuma membicarakan Tanah Abang yang sudah "disulap" menjadi lebih asri. Mereka juga bertukar informasi soal mengenai perubahan-perubahan lain di Jakarta. Mereka berharap Jakarta bisa berubah menjadi lebih baik, setidaknya seperti negara tetangga, Singapura, dan Malaysia.

Pasar Blok G berbenah

KOMPAS.com/RAHMAT PATUTIE Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, tampak dari luar, Selasa (20/80/2013).

Penataan Tanah Abang itu tak lepas dari rencana Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk memindahkan PKL Tanah Abang ke Pasar Blok G Tanah Abang. Dulu, pasar itu terlihat sangat kumuh dan sepi pengunjung sehingga PKL menolak pindah ke dalam pasar tersebut.

Sekarang keadaan pasar itu berbeda. Meski tengah direnovasi, siapa pun yang melihat dan membandingkan kondisi pasar kini dan dahulu pasti bisa merasakan perubahan signifikan di pasar tersebut.

Kepala PD Pasar Jaya Blok G Warimin mengatakan, pembenahan Blok G sudah hampir sepenuhnya selesai. Memang masih ada kerusakan di sana-sini yang tengah dibenahi. Perbaikan itu menjadi tanggung jawab PD Pasar Jaya selaku pengelola pasar, pedagang tinggal terima beres.

"Lampu di seluruh blok sudah dipasang semuanya. Rolling door sementara sedang dikerjakan. Sudah kami siapkan barang-barangnya. Yang masih bisa dipakai kami betulkan, yang sudah tidak bisa dipakai kami ganti baru, termasuk kunci-kuncinya kita ganti baru," kata Warimin kepada Kompas.com di ruang kerjanya, Rabu siang.

Warimin mengatakan, saat ini, PD Pasar Jaya tengah membuat tangga utama di Pasar Blok G. Ia memperkirakan pekerjaan renovasi pasar sudah mencapai 90 persen. Sepuluh persen sisanya berupa perbaikan rolling door penutup kios dan tangga. Ia berharap Pasar Blok G bisa setara dengan Blok A dan B.

Pantauan Kompas.com, bagian depan gedung pasar sudah dipercantik dengan cat berwarna oranye, kuning, dan biru. Di situ juga telah dipasang tangga baru yang terbuat dari besi untuk mempermudah akses ke dalam pasar. Trotoar di depan gedung dibongkar dan diganti dengan batu bata baru.

Adapun pada bagian dalam gedung Blok G, rolling door kios untuk pedagang tengah diperbaiki. Pipa-pipa saluran air tengah diupayakan agar berjalan normal. Lampu-lampu setiap lantai juga telah dipasang.

Pada bagian belakang gedung juga sudah dicat biru dan hijau. Rumah pemotongan hewan (RPH) yang sebelumnya terletak pada bagian belakang pasar telah dirapikan dan sudah menjadi tempat parkir untuk pengunjung pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com