Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Dilirik Pembeli, Pedagang di Blok G Pun "Happy"

Kompas.com - 04/09/2013, 17:53 WIB
Rahmat Patutie

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com 
— Hampir semua pedagang kaki lima (PKL) yang direlokasi ke Blok G sudah mulai membuka kiosnya. Meski baru buka beberapa hari, sebagian dari para pedagang mengaku dagangannya mulai laris manis.

Fadjri (27), salah satu pedagang di lantai dua Blok G PD Pasar Jaya, mengaku bahwa bisnis busana Muslim sudah mulai dilirik pembeli. Sejak berjualan dua hari lalu, dagangannya mulai laku pembeli. "Lumayanlah, laris," kata Fadjri saat ditemui Kompas.com di Blok G PD Pasar Jaya, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2013).

Kini, ia pun merasa lebih tenang berjualan lantaran telah memiliki status yang jelas. Hal ini tentu sangat berbeda ketika dirinya masih berjualan di pinggir jalan Pasar Tanah Abang. Ia juga tidak lagi mengkhawatirkan kehadiran preman-preman yang sering meminta jatah uang ketika masih berdagang di jalanan. 

"Tempatnya enak. Kalau di bawah kan punya preman dan bayar. Kalau di sini kan kita PD (percaya diri) jualan ya. Intinya sih sekarang seneng," ujar pria asli Betawi ini.

Hal serupa dirasakan Faisal (31), pedagang pakaian dalam, baju, dan celana laki-laki. Ia mengungkapkan kegembiraannya di tempat baru karena sudah mendapat keuntungan untuk menutupi keperluan sehari-hari keluarga.

"Laris-laris sih ada. Kalau keuntungan, yang penting kita sudah ada laris, nutupin keseharianlah," kata Faisal yang baru berjualan pada Senin (2/9/2013) di lantai dua Blok G.

Di tempat baru, Faisal menaruh harapan besar. Yang penting, menurutnya, perlu ada pengawasan yang konsisten agar PKL tidak memiliki ruang di jalanan. Jika begitu, Blok G juga akan tetap ramai dikunjungi calon pembeli. "Kalau tidak, pengunjung malas ke sini," kata pria warga Kebon Kacang, Tanah Abang, ini.

Kebahagiaan pun dirasakan Ing (50), pedagang celana panjang perempuan. Ia menuturkan, barang dagangnya sudah mulai dilirik pembeli. "Sudah laris. Lanjutkan aja," kata Ing yang sudah tiga hari lalu berjualan di lokasi baru tersebut.

Tentu tak semua pedagang bernasib sama. Anggi (20), penjual seragam sekolah di lantai tiga Blok G, mengaku dagangannya belum satu pun terjual. "Selama tiga hari buka, belum ada satu pun pembeli," kata Anggi.

Pasar Blok G Tanah Abang menjadi tempat baru bagi PKL yang semula berjualan di tepi jalan di kawasan Pasar Tanah Abang. Sebanyak 1.100 kios di Pasar Blok G telah terisi sepenuhnya. Di lokasi baru tersebut, sejumlah fasilitas diperbaiki, bahkan ada yang ditambahkan, seperti akses internet Wi-Fi, sarana bermain anak, tempat parkir, serta penghijauan di sekitar pasar. Akan dibangun pula galeri anjungan tunai mandiri.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com