Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akan "Blusukan" ke Lokasari, Basuki Ogah

Kompas.com - 05/09/2013, 16:16 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Berbeda dengan Jokowi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku ogah blusukan meninjau satu per satu bangunan yang ada di Taman Hiburan Rakyat (THR) Lokasari, Mangga Besar, Jakarta Barat.

"Kamu pengin temani aku ke sana, dan periksa satu-satu? Nanti kamu tulis lagi, Wagub tertangkap di Mabes (Mangga Besar). Ha-ha-ha," canda Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (5/9/2013).

Menanggapi kabar yang beredar bahwa lokasi tersebut telah beralih fungsi menjadi kawasan prostitusi terselubung, Basuki menyangsikannya. Namun, apabila kabar tersebut benar adanya, pria yang akrab disapa Ahok itu akan memperkarakannya sesuai hukum yang berlaku. 

Menurut Basuki, kegiatan prostitusi merupakan tindakan perzinaan yang bisa diseret ke jalur hukum. Tak cuma itu, tempat yang dijadikan lokasi prostitusi akan ditutup dan tidak diberi izin untuk beroperasi kembali.

Sementara itu, Gubernur DKI Joko Widodo sempat melontarkan rencananya untuk blusukan ke kawasan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gagasan terkait rencana Pemprov DKI mengubah THR Lokasari menjadi rumah susun sederhana sewa (rusunawa). 

Menanggapi rencana Jokowi tersebut, Basuki kembali melontarkan candaan khasnya. "Pak Gubernur kalau sidak satu per satu ke tempat itu, ditulisnya bagaimana? 'Pak Gubernur kepergok di Mabes'. Salah lagi. He-he-he," candanya.

Rencananya, THR Lokasari akan digabungkan ke dalam BUMD DKI. Langkah tersebut diambil karena telah berubah fungsi, dari taman hiburan menjadi kos-kosan hingga bisnis pijat plus-plus. Selain itu, pendapatan asli daerah (PAD) yang diberikan kepada DKI tergolong kecil. 

Berdasarkan data dari Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) DKI Jakarta, THR Lokasari hanya menyumbang PAD sebesar Rp 448 juta pada 2012, meningkat sedikit dibandingkan 2011 yang hanya Rp 381 juta, dan 2010 yang hanya Rp 340 juta. Penerimaan ini merupakan jumlah yang paling kecil jika dibandingkan BUMD lain yang PAD-nya mencapai miliaran rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com