Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kita Punya 173 Mal, Sekarang Sudah Distop

Kompas.com - 16/09/2013, 15:06 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Banyaknya pusat perbelanjaan modern seperti mal di Jakarta amat disayangkan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Menurut dia, jumlah pusat perbelanjaan di Jakarta paling banyak dibandingkan kota besar lainnya di dunia.

Jokowi mengatakan, pertumbuhan ekonomi suatu kota tidak hanya didasarkan pada konsumerisme, tetapi juga pada pembangunan sosial dan budaya.

"Kita ini punya 173 mal, paling banyak sedunia. Sekarang sudah saya stop. Harus ada sisi sosial, budaya, dan religi yang dibangun. Tidak ekonomi melulu," ujarnya saat kuliah umum di PTIQ, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2013).

Jokowi melanjutkan, pembangunan pusat perbelanjaan memiliki dampak negatif bagi perekonomian suatu kota. Pembangunan merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi, tetapi akibatnya membuat perilaku hedonisme dan konsumerisme.

Jokowi mencontohkan, jika berbelanja di mal, kurang ada ruang interaksi antara penjual dan pembeli. Jika ada, suasananya pun berbeda dibandingkan dengan berbelanja di pasar tradisional.

Oleh sebab itu, Jokowi merencanakan membangun pasar tradisional dengan sedikit sentuhan modern tanpa mengurangi esensi pasar tradisional. "Kalau di pasar, kan ada tawar-menawar. Ada silaturahim di situ. Itu budaya kita. Jangan semuanya diberikan ke yang besar (mal), lalu yang kecil-kecil (pasar tradisional) dikasih apa?" ujar dia.

Atas dasar itulah program penataan pasar tradisional menjadi salah satu program unggulannya. Beberapa pasar yang telah ditata adalah Pasar Tanah Abang, Pasar Minggu, dan Pasar Jatinegara, meski pasar tersebut masih dalam proses penataan. Adapun pasar yang akan ditata ialah Pasar Manggis, Pasar Pesanggrahan, Pasar Kampung Duri, Pasar Kebon Bawang, dan Pasar Nangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com