Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hercules Tak Bertindak Biadab untuk Sekadar Rp 100.000"

Kompas.com - 18/09/2013, 06:51 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa hukum Hercules Rozario Marcal, Boyamin Saiman, kembali menegaskan bahwa Hercules tidak terkait dengan kasus pemalakan seorang pedagang kopi asongan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, beberapa hari lalu. Terlebih lagi, jika hal itu hanya untuk Rp 100.000.

"Hercules tidak akan melanggar hukum apalagi dengan cara-cara biadab hanya untuk sekadar memalak uang Rp 100.000," tekan Bonyamin melalui siaran persnya, Selasa (17/9/2013).

Selain itu, kata Boyamin, pihak Hercules juga mengapresiasi upaya polisi yang telah menangkap dua pelaku, yakni Frangky dan Hanok, serta berharap satu pelaku lainnya, Shandy, dapat segera diringkus.

Namun, menurut Hercules, lanjut Boyamin, apabila pelaku melakukan perlawanan dalam proses penangkapan, maka seharusnya polisi jangan segan-segan menembak kaki korban.

"Penangkapan di daerah Tangerang (Hanok), polisi tidak melakukan penembakan dan melumpuhkan kaki tersangka. Padahal, menurut polisi, ketika mau menangkap, pelaku melakukan perlawanan," ujarnya.

Pada Senin (16/9/2013), Boyamin juga sempat menyampaikan beberapa poin yang menyatakan bahwa baik Hercules maupun anggota kelompoknya tidak terlibat kasus penyekapan tersebut. Polres Metro Jakarta Barat memang sempat menangkap 18 orang terkait Hercules, Minggu (15/9/2013). Namun, mereka akhirnya dibebaskan karena tidak terkait penyiksaan dan penyekapan terhadap H.

H disekap dan disiksa di sebuah bedeng yang terletak di pinggir Jalan Jakarta-Tangerang, tak jauh dari Pintu Tol Kebon Jeruk 2, tepat di samping Apartemen Kedoya Elok, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, sejak Jumat (13/9/2013) sore hingga Minggu (15/9/2013). Peristiwa tersebut dialami setelah H tidak mau memberi uang sebesar Rp 100.000 kepada orang yang memerasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com