Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Polisi Dikeroyok Belasan Preman di Tanjung Duren

Kompas.com - 23/09/2013, 10:38 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- Seorang anggota unit Sabhara Polda Metro Jaya, Bripda Doni, dikeroyok oleh belasan preman di sebuah bedeng di Jelambar, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Minggu (22/9/2013) malam. Pengeroyokan dipicu karena sepeda motor yang dikendarai Doni, menyenggol mobil yang sedang dikemudikan salah satu pelaku.

Kapolsek Metro Tanjung Duren Komisaris Firman Andreanto mengatakan, saat senggolan antara motor Doni dan mobil salah satu pelaku, terjadi tak jauh dari lokasi pengeroyokan. Saat itu, Doni sedang tidak menggunakan seragam dinas.

"Meski korban telah mengaku polisi, pelaku malah menantang dan kemudian menganiaya korban hingga mengalami cedera di bagian kepala," ungkap Firman saat dihubungi, Senin (23/9/2013) pagi.

Kemudian, kata Firman, Doni melaporkan kejadian yang dia alami ke Mapolsek Metro Tanjung Duren. Polisi pun bergerak untuk mencari 12 orang pelaku pada Senin dini hari. Seluruh pelaku dapat ditangkap di rumahnya masing-masing saat sedang tidur.

Firman melanjutkan, para pelaku merupakan preman yang sering meresahkan. Saat hendak diringkus para pelaku sempat melakukan perlawanan. Namun, akhirnya mereka tak berkutik karena pihak kepolisian bersenjata lengkap.

"Langsung kita giring ke mobil. Mereka pun mengakui satu sama lain kalau memang mereka pelakunya," jelas Firman.

Para pelaku akan diancam dengan Pasal 170 KUHP tentang Tindak Pidana Pengeroyokan dengan ancaman kurungan penjara selama 5 tahun. Saat ini, seluruhnya sudah berada di Mapolres Metro Jakarta Barat untuk dilakukan pemeriksaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com