Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Kebakaran: Terali Besi, Pelindung atau Pembawa Petaka?

Kompas.com - 29/09/2013, 16:32 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua kebakaran maut terjadi di dua tempat di Jakarta dalam pekan ini, yaitu di Jalan Kemang Utara, Jakarta Selatan, Minggu (23/9/2013) malam dan di Jalan Utama Jelambar, Jakarta Barat, Sabtu (28/9/2013) dinihari.

Dalam dua kebakaran tersebut, terdapat persamaan yang menyebabkan adanya korban, yakni terali besi. Akibat adanya terali, korban kebakaran sulit menyelamatkan diri keluar dari rumahnya. Beberapa bahkan ditemukan dalam kondisi terpanggang.

Pengamat Sosial UI Devi Rahmawati menyebutkan, fakta di lapangan menjelaskan bahwa kebanyakan warga yang rumahnya memasang terali besi dilakukan oleh warga masyarakat yang masih trauma dengan peristiwa kerusuhan Mei 1998.

Mereka akhirnya membuat tempat hunian yang tidak hanya dipasangi dengan terali besi, tetapi juga dengan rumah yang cenderung letaknya tinggi serta masih ditambah dengan portal.

"Dengan begitu maka akan melindungi jiwa serta harta benda mereka. Hal ini karena rasa waswas dan masih adanya kekhawatiran,... yang mendalam seperti ketika kerusuhan 1998 lalu," kata Devi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/9/2013).

Devi berpendapat, demi mencegah warga yang rumahnya menggunakan terali besi tidak cukup dengan meningkatkan jumlah personil keamanan di kawasan pemukiman.

Namun menurutnya, ada hal yang lebih besar, yaitu menghilangkan trauma agar peristiwa kelam yang terjadi 15 tahun lalu tersebut tidak lagi terulang. "Kekhawatiran kolektif masih muncul karena belum adanya upaya serius dari pemerintah untuk menuntaskan kasus tersebut. Terkesan ada pembiaran terhadap para pelaku," ujarnya.

Seperti diberitakan, dalam kebakaran di Jelambar, terdapat satu keluarga yang menjadi korban yang seluruhnya berjumlah empat orang.

Sedangkan dalam kebakaran di Kemang Utara, korban tewas berjumlah lima orang, yang mana empat orang merupakan satu keluarga dan seorang lagi pembantu rumah tangganya. Kebakaran yang terjadi di sebuah toko bangunan tersebut, bahkan yang terburuk sepanjang tahun 2013 di wilayah Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com