Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha PIK Pulogadung Pertanyakan Dana Rp 12 Miliar untuk Pembinaan

Kompas.com - 03/10/2013, 14:15 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulogadung, Jakarta Timur, merasa tidak pernah diberikan pembinaan oleh Pemprov DKI Jakarta. Mereka pun mempertanyakan adanya dana Rp 12 miliar per tahun yang telah dianggarkan.

"Anggaran dari Pemprov DKI itu Rp 12 miliar per tahun, tapi dana tersebut tidak digunakan untuk pembinaan satu persen pun," kata Muhammad, salah satu pengusaha konveksi, di Perkampungan Industri Kecil Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013).

Muhammad memaparkan, sudah delapan tahun pengusaha di PIK tidak pernah diberikan pelatihan atau pembinaan. Padahal, mereka berharap mendapat pembinaan agar lebih terampil sehingga mampu bersaing dengan pengusaha lainnya.

Menanggapi itu, Kasubag TU Unit Pengelola Kawasan (UPK) Perkampungan Industri Kecil Pulogadung, Endradjaya, mengatakan, pihak UPK sudah beberapa kali mengadakan pertemuan dengan para pengusaha. Namun, hanya sedikit pengusaha yang hadir dalam pertemuan tersebut.

"Kita beberapa kali mengadakan coffee morning, tapi cuma 18 pengusaha yang hadir pada saat itu. Padahal, coffee morning ini kan tujuannya biar kita bisa sharing kalau ada keluhan atau masukan," kata Endradjaya.

Endra menambahkan, pihak UPK juga sudah mengikutkan para pengusaha tersebut di dalam acara-acara pameran. Selain itu, UPK juga sudah menyediakan mesin-mesin pendukung produksi usaha, seperti mesin press untuk sepatu dan tas, dan mesin bubut.

Diingatkan dia, para pengusaha rumahan itu telah diikutkan dalam acara Inacraft. Melalui Inacraft, diharapkan para pengusaha tersebut dapat lebih berkembang.

Perkampungan Industri Kecil Pulogadung atau PIK Pulogadung adalah perkampungan industri rumahan. Para warga di daerah tersebut sebagian besar adalah pengusaha konveksi, tas, dan industri rumahan lainnya. Perkampungan tersebut sudah ada sejak tahun 1983. Saat ini, para pengusaha di tempat itu merasa kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Mereka merasa PIK saat ini sudah mulai meredup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com