Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kebersihan, Jokowi Minta Warga Jakarta Jangan Kalah dari Ekspatriat

Kompas.com - 10/10/2013, 22:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan, kebersihan bukan hanya tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jika masyarakat tidak ikut menjaga kebersihan, kota yang nyaman dan indah tidak akan terwujud.

"Enggak mungkinlah kebersihan Jakarta ditumpuk semua ke Pemprov. Itu harus gerakan masyarakat," ujarnya di Balaikota, Kamis (10/10/2013).

Demi mewujudkan gerakan masyarakat, Jokowi mengaku melakukan beragam cara, mulai dari turun sendiri ke lapangan sambil berbincang dengan masyarakat sampai menggaet kelompok musik Slank untuk mengampanyekan gerakan "Jakarta Bersih".

Saat ini, Pemprov DKI dan Slank telah membuat iklan layanan masyarakat, mengajak agar semua warga sadar akan kebersihan lingkungan. Jokowi juga meminta Slank untuk mengampanyekan gerakan Jakarta Bersih di setiap atraksi panggung.

"Nah, sebentar lagi ada baliho, bukan gambar saya tapinya, tapi gambar Slank. Di layar LED, di TV, semua kita pasang agar benar-benar menjadi sebuah gerakan masyarakat yang masif," ujarnya.

Mantan Wali Kota Surakarta tersebut mengatakan, warga Jakarta jangan mau kalah dengan beberapa komunitas yang telah berniat bergabung di dalam gerakan Jakarta Bersih.

Seperti diketahui, dalam waktu dekat, komunitas ekspatriat serta mahasiswa ingin melakukan bersih-bersih mulai dari Kemang, Jakarta Selatan, hingga ke Monas, Jakarta Pusat. "Ajakan kita ternyata disambut, harusnya masyarakat kita di Jakarta juga demikian," lanjut Joko.

Seperti diketahui, Jokowi mendaulat Slank sebagai Duta Kebersihan di Jakarta. Mereka pernah menyelenggarakan kegiatan Jakarta Bersih di Jalan Sunda, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Acara itu dihadiri ratusan orang yang datang berbondong-bondong dan menikmati musik plus aktivitas bersih-bersih itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com