Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Pelajar Disiram Air Keras di Kemayoran

Kompas.com - 11/10/2013, 18:00 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyiraman air keras oleh pelajar kembali terjadi. Empat orang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah I, Kemayoran, Jakarta Pusat, mengalami luka-luka akibat disiram air keras oleh pelajar lain di Jalan Garuda, Kemayoran, saat mereka sedang menuju sekolah.

Keempat pelajar yang menjadi korban itu bernama Muhammad Nur Hadiansyah (15), Rachmat Saputra (17), Ilham Arya Pratama (15), dan Yusuf Aman (16). Keempatnya adalah siswa kelas X SMK Muhammadiyah I. Tiga orang di antaranya mengalami luka bakar ringan di bagian leher dan lengan. Adapun satu orang mengalami luka sobek pada dagu setelah terjatuh dari motor.

Guru Bagian Kesiswaan SMK Muhammadiyah I Eko Handoyo mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.30. Ketika itu, keempat siswa tersebut berboncengan dengan dua sepeda motor di Jalan Angkasa, tak jauh dari sekolahnya.

"Tiba-tiba dari gang kecil ada sekitar sepuluh orang langsung menyerang dan menyiramnya menggunakan air di dalam botol," kata Eko di SMK Muhammadiyah I, Jumat (11/10/2013).

Setelah disiram air keras, tiga orang siswa berhasil melarikan diri, sementara satu orang yang terjatuh sempat menjadi bulan-bulanan segerombolan pelajar tersebut. Belum diketahui identitas para penyerang itu. Mereka langsung melarikan diri seusai kejadian.

Keempat siswa SMK Muhammadiyah I yang menjadi korban langsung menuju sekolah dan mendapatkan penanganan dari sekolah. "Kita siram menggunakan air biasa agar lukanya tidak menjalar dan kita bawa ke klinik. Sekarang kondisinya sudah membaik, kulitnya hanya merah-merah saja. Sementara yang satunya kita rujuk ke RS Husada," kata Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com