Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Bayi AA Belum Tahu Anaknya Meninggal

Kompas.com - 12/10/2013, 17:58 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana berduka masih menyelimuti rumah keluarga bayi AA di Jalan H Nasir, Rawa Domba, Duren Sawit, Jakarta Timur pasca-pemakaman bayi yang meninggal tak wajar itu, Sabtu (12/10/2013). Bayi AA dimakamkan di TPU Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Ibu dan para kerabat bayi malang itu masih enggan memberikan keterangan perihal meninggalnya AA. "Maaf ya, kami tidak bisa memberikan keterangan apa-apa. Mama Ajeng (Ibu AA) juga masih capek, habis pemakaman anaknya," ujar Tri, adik dari ibu AA di rumah duka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu.

Menurut keterangan dari tetangga korban, orangtua bayi AA dikenal jarang berinteraksi dengan warga sekitar. Ayah dari bayi AA, Asep yang bekerja sebagai sopir kargo jarang berada di rumah karena sering pergi ke luar kota. Sedangkan ibu dari AA keluar rumah hanya untuk pergi ke warung dan ke tempat ia bekerja sebagai kuli cuci. Bahkan sampai saat ini, kata tetangganya, Asep masih belum mengetahui bahwa anak bungsunya tersebut telah tiada karena sedang pergi ke Surabaya. Pihak keluarga hanya memberi tahu agar Asep segera pulang karena anaknya sedang sakit.

"Tadi saja ditelepon katanya masih sampai di Kebumen, belum tahu juga itu anaknya sudah meninggal, kalau tahu bisa gawat," ujar tetangga yang enggan disebutkan namanya.

Sampai saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil visum yang masih diperiksa di RS Polri Kramat Jati untuk memastikan penyebab kematian bayi AA.

Polisi menyimpulkan, kematian bayi sembilan bulan itu sangat tidak wajar. Menurut dokter yang menangani AA ketika di rumah sakit, dokter menemukan adanya ketidakwajaran dalam kematian bayi ini karena mengalami luka di bagian anus dan kemaluannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com