Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa Keluarga Bayi yang Meninggal Tidak Wajar di Duren Sawit

Kompas.com - 12/10/2013, 09:12 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi telah memeriksa tiga orang anggota keluarga AA, bayi berusia 9 bulan yang meninggal dunia secara tak wajar di Duren Sawit, Jakarta Timur. AA meninggal pada Jumat (11/10/2013) siang setelah mengalami luka di bagian anus dan kemaluannya.

"Ada tiga saksi yang kami periksa sekarang. Semuanya berasal dari keluarga, salah satunya kakek korban," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar M Saleh di Mapolres Metro Jakarta Timur, Jumat malam.

Sampai saat ini, polisi belum dapat memastikan apa penyebab kematian bayi perempuan tersebut. Polisi masih menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. "Sekarang masih penyidikan, visum juga belum keluar. Setelah itu, kita akan mencari tahu apa penyebab kematiannya," kata Saleh.

Menurut keterangan polisi, pada Rabu (9/10/2013) ,tubuh AA mengalami panas sangat tinggi hingga kejang-kejang. Keluarga korban kemudian membawanya ke seorang bidan di kawasan Klender.

Dari bidan tersebut, AA direkomendasikan ke Rumah Sakit Bunda Aliya di kawasan Duren Sawit. Namun, pada saat itu, keluarga korban tak kunjung membawa AA hingga pada Jumat kemarin tubuh AA kembali mengalami panas tinggi.

Keluarga korban kemudian membawa AA ke RS Bunda Aliya sekitar pukul 09.00. Sesampainya di rumah sakit, AA langsung dirawat di unit perawatan intensif. Namun, sekitar pukul 10.15, jiwa korban tak terselamatkan.

Dokter yang menangani AA mengetahui ada ketidakwajaran dalam kematian bayi ini. AA mengalami luka di bagian anus dan kemaluannya. Keluarga korban kemudian melaporkannya ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com